Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Drakor 2025 tentang Rumitnya Persahabatan Perempuan

still cut drama Korea To The Moon
still cut drama Korea To The Moon (dok. MBC/To The Moon)
Intinya sih...
  • Salon de Holmes, kecerdasan dan solidaritas tetangga kompleks apartemen
  • You and Everything Else, ketika persahabatan berubah menjadi luka
  • To The Moon, mimpi besar di tengah realitas pahit
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Persahabatan perempuan sering kali dipahami sebagai hubungan yang hangat, suportif, dan penuh empati. Namun, di balik kedekatan itu, ada dinamika emosional yang jauh lebih kompleks, mulai dari kecemburuan, luka lama, hingga perasaan tertinggal saat hidup membawa masing-masing ke arah yang berbeda. Drama Korea kerap berhasil menangkap sisi rapuh ini dengan cara yang jujur dan membumi.

Tahun 2025 menjadi momen penting bagi drakor yang mengangkat kisah perempuan tanpa bergantung pada romansa sebagai poros utama cerita. Fokusnya bergeser pada relasi antarteman, konflik batin, serta pilihan hidup yang tidak selalu hitam-putih. Berikut lima rekomendasi drakor 2025 tentang rumitnya persahabatan perempuan sekaligus menyuguhkan banyak pelajaran hidup yang relevan.

1. Salon de Holmes, kecerdasan dan solidaritas tetangga kompleks apartemen

still cut drama Korea Salon de Holmes
still cut drama Korea Salon de Holmes (instagram.com/channel.ena.d)

Berbeda dari drama perempuan kebanyakan, Salon de Holmes menghadirkan "tim detektif" ibu-ibu yang bersatu menyelidiki berbagai kasus mencurigakan di lingkungan tempat tinggal mereka. Berlatar sebuah salon kecantikan, drama ini memadukan humor, misteri, dan kehangatan relasi antartokoh perempuan yang awalnya terlihat biasa saja.

Di balik ceritanya yang ringan dan menghibur, Salon de Holmes menunjukkan bagaimana perempuan kerap diremehkan oleh lingkungan sekitar, padahal mereka memiliki intuisi tajam, kecerdasan, dan kekompakan yang luar biasa. Persahabatan dalam drama ini dibangun dari rasa saling percaya dan kepedulian, meski para tokohnya datang dari latar belakang kehidupan yang berbeda-beda. Drama ini mengajarkan bahwa solidaritas perempuan bisa tumbuh dari ruang paling sederhana, bahkan dari obrolan santai di kursi salon.

2. You and Everything Else, ketika persahabatan berubah menjadi luka

still cut drama Korea You and Everything Else
still cut drama Korea You and Everything Else (instagram.com/netflixkr)

Dibintangi Kim Go Eun dan Park Ji Hyun, You and Everything Else menggali hubungan dua sahabat masa kecil yang perlahan berubah menjadi rivalitas dan kebencian saat mereka dewasa. Drama ini menyoroti bagaimana luka lama, rasa iri, dan kegagalan berdamai dengan masa lalu dapat menggerogoti hubungan yang pernah terasa sangat berarti.

Kisahnya pahit namun jujur, karena tidak semua persahabatan berakhir dengan pelukan hangat atau kata maaf yang manis. Ada hubungan yang rusak tanpa sempat diperbaiki, meninggalkan penyesalan yang terus menghantui. You and Everything Else menyampaikan pelajaran penting bahwa tumbuh dewasa sering kali berarti kehilangan, dan memaafkan diri sendiri bisa menjadi langkah paling sulit dalam perjalanan hidup seseorang.

3. A Hundred Memories, nostalgia dan persahabatan yang tulus

still cut drama Korea A Hundred Memories
still cut drama Korea A Hundred Memories (dok. JTBC/A Hundred Memories)

Berlatar era 1980-an, A Hundred Memories mengisahkan dua kondektur bus perempuan yang bersahabat dan tanpa disadari jatuh cinta pada pria yang sama. Dengan nuansa nostalgia yang kental, drama ini menghadirkan potret persahabatan yang sederhana, hangat, dan penuh ketulusan di tengah keterbatasan zaman.

Konflik yang muncul tidak disajikan secara berisik, melainkan perlahan dan emosional, membuat penonton ikut merasakan dilema para tokohnya. Drama ini menekankan bahwa cinta tidak selalu harus dimenangkan, dan persahabatan sering kali menjadi rumah paling aman untuk kembali. A Hundred Memories mengajarkan tentang keikhlasan, pengorbanan, serta bagaimana kenangan masa lalu membentuk cara seseorang memaknai cinta dan kehidupan hingga bertahun-tahun kemudian.

4. Don’t Call Me Ma’am, menemukan diri di usia yang tak lagi muda

still cut drama Korea Don't Call Me Ma'am
still cut drama Korea Don't Call Me Ma'am (instagram.com/tvchosuninsta)

Don’t Call Me Ma’am berfokus pada persahabatan antarperempuan dewasa yang mulai mempertanyakan identitas, peran, dan kebahagiaan mereka sendiri. Dibintangi Kim Hee Sun, drama ini mengangkat isu usia, ekspektasi sosial, serta kelelahan emosional akibat peran-peran yang terus dilekatkan pada perempuan seiring bertambahnya umur.

Persahabatan dalam drama ini tidak selalu manis dan suportif, tetapi justru dipenuhi kejujuran yang kadang menyakitkan. Namun dari situlah para tokohnya belajar untuk berdamai dengan diri sendiri. Don’t Call Me Ma’am menyampaikan pesan kuat bahwa perempuan berhak memulai ulang kapan saja, dan persahabatan bisa menjadi ruang aman untuk runtuh, jujur, lalu bangkit kembali tanpa rasa malu.

5. To The Moon, mimpi besar di tengah realitas pahit

still cut drama Korea To The Moon
still cut drama Korea To The Moon (dok. MBC/To The Moon)

To The Moon mengisahkan persahabatan perempuan yang dibangun dari mimpi-mimpi besar, tetapi harus berhadapan dengan realitas hidup yang tidak selalu ramah. Drama ini menyoroti bagaimana ambisi, keterbatasan ekonomi, dan pilihan hidup perlahan menguji kedekatan yang dulu terasa tak tergoyahkan.

Alih-alih menyajikan persahabatan yang ideal, To The Moon memperlihatkan jarak emosional yang muncul saat masing-masing karakter tumbuh ke arah berbeda. Drama ini mengajarkan bahwa tidak semua mimpi bisa dicapai bersama, tetapi itu tidak serta-merta menghapus makna hubungan yang pernah terjalin.

Kelima drakor 2025 tentang rumitnya persahabatan perempuan membuktikan bahwa kisah mereka selalu kaya emosi dan makna. Lewat cerita tentang sahabat yang saling menguatkan, rival yang lahir dari luka lama, hingga perempuan yang berjuang mengejar mimpi dan menerima kehilangan, drakor 2025 ini menghadirkan refleksi mendalam tentang kehidupan. Jika kamu menyukai tontonan yang emosional, realistis, dan berpusat pada kekuatan perempuan, daftar ini layak masuk antrean wajib tontonanmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Korea

See More

7 Alasan Choi Su Yeon Membunuh Lee Ki Dae di The Price of Confession

16 Des 2025, 20:59 WIBKorea