Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
cuplikan KDrama When Life Gives You Tangerines (instagram.com/netflixkr)
cuplikan KDrama When Life Gives You Tangerines (instagram.com/netflixkr)

Industri drama Korea semakin kaya dengan narasi yang kuat dan bermakna. Salah satu tema yang mencuri perhatian adalah emansipasi wanita, kisah perjuangan perempuan melawan batasan tradisional, diskriminasi gender, hingga usaha menemukan suara dan kekuatan mereka sendiri.

Penonton disuguhi karakter perempuan yang tidak hanya menjadi pelengkap, tapi justru menjadi pusat perubahan, lho. Dalam rangka memperingati Hari Kartini sebagai pelopor emansipasi wanita, yuk, simak rekomendasi drama Korea yang menyoroti kekuatan, keberanian, dan kemandirian perempuan dalam berbagai latar kisah!

1. Queenmaker (2023)

poster KDrama Queenmaker (instagram.com/queenmakernetflixtv)

Dalam Queenmaker, Hwang Do Hee (Kim Hee Ae) adalah mantan ahli strategi kampanye untuk konglomerat besar yang kemudian beralih haluan dan membantu seorang pengacara hak asasi perempuan, Oh Kyung Sook (Moon So Ri), mencalonkan diri sebagai wali kota Seoul.

Drama ini menunjukkan kekuatan solidaritas perempuan lintas latar belakang. Dari korporasi hingga politik, keduanya menghadapi tekanan patriarki sistemik dan pembungkaman suara perempuan. Namun, melalui kecerdasan, keberanian, dan keteguhan prinsip, mereka membalikkan keadaan dan membuktikan bahwa perempuan bisa memimpin perubahan besar di ruang publik.

2. Maestra: Strings of Truth (2023)

poster KDrama Maestra: Strings of Truth (dok.tvN/Maestra: Strings of Truth)

Cha Se Eum (Lee Young Ae) adalah konduktor orkestra perempuan yang berdiri di dunia musik klasik yang didominasi pria. Di tengah intrik dan persaingan, ia harus membuktikan bahwa talenta dan kepemimpinannya tak bisa diremehkan.

Drama ini penuh dengan energi feminis dan memperlihatkan bagaimana perempuan bisa berdiri tegak bahkan di arena yang keras dan eksklusif. Sinematografi yang indah dan narasi kuat membuat Maestra: Strings of Truth menjadi tontonan wajib.

3. The Good Bad Mother (2023)

cuplikan drakor The Good Bad Mother (dok.JTBC/The Good Bad Mother)

Jin Young Soon (Ra Mi Ran) adalah seorang ibu tunggal yang bekerja keras demi masa depan anaknya, Choi Kang Ho (Lee Do Hyun). Setelah sang anak mengalami kecelakaan dan kembali bersikap seperti anak kecil, ia diberi kesempatan kedua untuk memperbaiki cara membesarkan anaknya.

Melalui hubungan ibu dan anak, drama ini menyentuh tema pengorbanan, kekuatan, dan kelembutan seorang ibu yang juga seorang perempuan. Ceritanya membuktikan bahwa menjadi ibu adalah salah satu bentuk emansipasi tersendiri.

4. Castaway Diva (2023)

poster KDrama Castway Diva (instagram.com/hyojin__0705)

Seo Mok Ha (Park Eun Bin), seorang penyanyi muda yang terdampar di pulau terpencil selama 15 tahun, akhirnya kembali ke dunia modern. Ia tak hanya harus menyesuaikan diri, tapi juga mengejar impiannya yang lama tertunda, yakni menjadi seorang penyanyi.

Drama ini menjadi metafora tentang perempuan yang kehilangan waktu, namun tak kehilangan semangat. Castaway Diva adalah kisah tentang harapan, keberanian, dan tekad perempuan untuk bersinar kembali.

5. Doctor Slump (2024)

Park Shin Hye di KDrama Doctor Slump (instagram.com/jtbcdrama)

Nam Ha Neul (Park Shin Hye), dokter yang mengalami burnout, lalu memutuskan rehat sejenak dari dunia medis. Drama ini menggambarkan bahwa perempuan punya hak untuk berhenti, menyembuhkan diri, dan memulai lagi dengan cara mereka sendiri.

Perjalanan self-healing dan pencarian makna hidup ini menunjukkan bentuk emansipasi dari tekanan masyarakat. Drama ini memberi pesan bahwa menjadi kuat juga berarti tahu kapan harus istirahat.

6. Queen of Tears (2024)

poster KDrama Queen of Tears (instagram.com/tvn_drama)

Drama ini menceritakan kehidupan Hong Hae In (Kim Ji Won), pewaris chaebol yang terlihat dingin, tapi menyimpan luka batin. Ia tak hanya menghadapi konflik keluarga dan bisnis, tetapi juga harus berjuang mempertahankan jati dirinya sebagai perempuan kuat di dunia maskulin.

Melalui karakter yang penuh lapisan, Queen of Tears menggambarkan kompleksitas perempuan yang tak hanya ingin sukses, tapi juga ingin dicintai tanpa harus mengorbankan dirinya. Kisahnya menyentuh dan relevan bagi banyak perempuan modern, lho.

7. Hide (2024)

poster KDrama Hide (instagram.com/jtbcdrama)

Na Moon Young (Lee Bo Young), perempuan yang menyelidiki hilangnya suaminya secara misterius. Ia tidak menyerah begitu saja, bahkan menggali fakta yang mengejutkan dunia sekitarnya.

Drama ini menyorot perempuan sebagai sosok detektif keluarga yang cerdas dan intuitif. Ketekunan dan keberaniannya menjadi simbol kekuatan seorang istri sekaligus penyelidik.

8. Jeongnyeon: The Star is Born (2024)

poster KDrama Jeongnyeon: The Star is Born (dok.tvN/Jeongnyeon: The Star is Born)

Berlatar pada era 1950-an pasca-kolonial, Jeongnyeon: The Star is Born berkisah tentang seorang gadis muda yang bercita-cita menjadi penyanyi panggung di tengah stigma terhadap perempuan pekerja seni. Yoon Jeong Nyeon (Kim Tae Ri) melawan tekanan keluarga dan masyarakat yang masih memegang nilai konservatif terhadap peran perempuan.

Perjalanannya menuju panggung bukan hanya soal karier, tapi juga tentang menemukan suara, jati diri, dan keberanian untuk menjadi berbeda. Drama ini menyajikan kisah emansipasi perempuan lewat seni, dengan sorotan pada bagaimana seni menjadi medium perlawanan terhadap pembungkaman.

9. The Queen Who Crowns (2025)

Lee Hyun Wook dan Cha Joo Young di KDrama The Queen Who Crowns (dok.tvN/The Queen Who Crowns)

The Queen Who Crowns berfokus pada sosok Ratu Wongyeong (Cha Joo Young), perempuan cerdas dan ambisius dari keluarga bangsawan, yang memainkan peran penting dalam perjalanan suaminya, Yi Bang Won (Lee Hyun Wook), hingga menjadi Raja Taejong, penguasa ketiga Dinasti Joseon.

Meski berasal dari kalangan atas, Wongyeong harus menghadapi tekanan besar di lingkungan istana, mulai dari intrik politik, persaingan dengan para selir, hingga konflik dengan Raja Taejong yang berusaha membatasi kekuasaan keluarganya. Drama ini menampilkan perjuangan Wongyeong dalam mempertahankan pengaruhnya di tengah dominasi sistem patriarki. Keteguhan dan kecerdasannya menjadikannya representasi kuat emansipasi perempuan dalam sejarah Korea.

10. When Life Gives You Tangerines (2025)

cuplikan KDrama When Life Gives You Tangerines (instagram.com/netflixkr)

Drama slice of life ini mengikuti keteguhan Oh Ae Sun (IU/Moon So Ri) dalam mengejar pendidikan dan karier di tengah keterbatasan, serta peran penting suaminya, Yang Gwan Sik (Park Bo Gum/Park Hae Joon) sebagai pendukung setia. Oh Ae Sun membuktikan bahwa perempuan bisa menjadi sosok pemimpin di tengah tantangan hidup.

Lewat kisah sederhana nan menyentuh, When Life Gives You Tangerines menyampaikan pesan bahwa emansipasi bukan soal jabatan tinggi, tapi keberanian mengambil kendali atas hidup sendiri. Penuh kehangatan, drama ini jadi lambang kekuatan perempuan dalam keseharian.

Drama Korea tak lagi hanya tentang romansa manis, tapi juga suara perlawanan. Dengan narasi emansipasi perempuan yang kuat, deretan drama di atas memberikan inspirasi baru tentang keberanian dan kekuatan perempuan. Yuk, pilih drama favoritmu dan rasakan semangat pemberdayaan dari layar kaca!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team