3 Fakta Kasus Judol di Episode Awal Taxi Driver 3, Korbannya Gen Z?

Penayangan episode awal drama Korea Taxi Driver 3 langsung dibuka dengan kasus judi online berskala internasional. Kasus tersebut membuat Kim Do Gi (Lee Je Hoon) dan tim Rainbow Taxi harus terbang ke Jepang untuk mencari tahu kebenarannya.
Usut punya usut, judi online tersebut menargetkan korbannya dari kalangan gen Z yang tak bisa lepas dari ponsel dalam kesehariannya. Kompleks banget, berikut fakta kasus judol di episode awal drakor Taxi Driver 3.
1. Perempuan gen Z jadi target utama praktik judi online

Motif judi online di episode awal drama Taxi Driver 3 hanya menyasar perempuan berusia muda dari kalangan gen Z yang dalam kesehariannya selalu menggunakan ponsel. Dalam narasinya, judol tersebut berbentuk permainan berisi kucing yang akan membuat korbannya kecanduan untuk mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya.
Jika menang, maka poin tersebut dapat ditukar menjadi uang tunai sungguhan. Oh Ye Ji (Lee Yu Ji) dan Yun I Seo (Cha Si Yeon) jadi korban judol berusia minor karena masih duduk di bangku SMA. Awalnya, Yun I Seo memainkan permainan itu untuk membantu biaya pengobatan mata neneknya,
Namun siapa sangka, Yun I Seo justru ditagih oleh rentenir untuk melunasi utang judinya. Sementara Oh Ye Ji berhasil melunasi utangnya sehingga tidak ditagih rentenir. Karena tak sanggung membayar, Yun I Seo akhirnya dipaksa menyetujui perjanjian untuk meninggalkan Korea selama waktu yang belum ditentukan.
2. Markasnya berada di Jepang yang melibatkan investor dari orang asing

Detail markas judol di drama Taxi Driver 3 diceritikan berada di Jepang yang dipimpin oleh seseorang bernama Keita Matsuda (Show Kasamatsu). Melalui perintah Keita Matsuda, anak buahnya berhasil menjerat banyak korban perempuan muda agar terjerat judol.
Tak sendiri, Keita Matsuda sengaja membentuk sebuah tim berisi orang asing yang dijadikan sebagai investor judol. Jika perempuan-perempuan yang terjerat judol itu tak sanggup membayar, maka konsekuensinya dipaksa dijadikan sosok penghibur di kediaman Keita Matsuda.
3. Dijadikan ajang perdagangan wanita berkedok judi online

Judi online ternyata hanya kedok semata, karena sebenarnya Keita Matsuda menjebak perempuan-perempuan muda untuk dilelang dengan harga fantastis. Agar tak ketahuan aparat hukum, pelelangan tersebut dilakukan di dekat dermaga saat malam hari tiba.
Parahnya lagi, identitas calon pembeli lelang itu sulit diketahui karena hanya duduk di dalam mobil. Selain itu, ternyata perempuan yang dilelang Keita Matsuda ada yang berasal dari berbagai negara. Beruntung, pelelangan dapat digagalkan oleh tim Rainbow Taxi.
Kasus judol di episode awal Taxi Driver 3 menjadi pembuka cerita yang menyadarkan penonton soal bahaya judi online yang semakin marak dan mengincar generasi muda. Baru satu kasus tapi sukses memenuhi ekspektasi penonton. Apa kamu sudah nonton episode perdana drama Taxi Driver 3?

















