Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Fakta Proyek Pemerintah di Typhoon Family, Monopoli Kontrak?

Cuplikan drakor Typhoon Family
Cuplikan drakor Typhoon Family (dok.tvN/Typhoon Family)
Intinya sih...
  • Proyek pemerintah dimonopoli perusahaan besar
  • Pemasukan stabil meskipun krisis
  • Birokrasi proyek pemerintah cukup rumit
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Selama membangun kembali Typhoon Trading, Kang Tae Poong (Lee Jun Ho) menangani berbagai proyek ekspor yang ditangani perusahaan swasta di drakor Typhoon Family (2025). Kondisi ini dilakukan karena perusahaan mereka gak punya modal banyak untuk menangani proyek besar dan beresiko. Sayangnya, Kang Tae Poong merasa kesulitan dengan produk yang akan dijual ke luar negeri.

Dalam hal ini, para karyawan memberikan ide untuk mengambil proyek pemerintah. Namun, mereka punya kendala mengenai minimnya pengalaman para karyawan dalam menangani proyek umum yang digagas pemerintah. Gak hanya itu, banyak fakta yang sangat berbeda dengan cara kerja perusahaan swasta dalam menangani proyek mereka. 

Sayangnya, Kang Tae Poong merasa jika ini merupakan satu-satunya jalan agar keuangan perusahaan gak berhenti begitu saja. Lalu, apa saja fakta mengenai proyek pemerintah yang ditangani Typhoon Trading di drakor Typhoon Family?

Peringatan, artikel ini mengandung spoiler.

1. Banyak dimonopoli perusahaan besar

Cuplikan drakor Typhoon Family
Cuplikan drakor Typhoon Family (dok.tvN/Typhoon Family)

Pemerintah seharusnya memang mengakomodasi perusahaan tanpa memandang latar belakang bisnis mereka. Sayangnya, para pegawai pemerintah juga gak ingin bermasalah jika memberikan proyek pada perusahaan kecil, seperti Typhoon Trading. Kontrak proyek-proyek pemerintah ini umumnya memang dimonopoli oleh perusahaan tertentu saja, lho.

Hal ini sangat ditunjukkan dengan program yang dijalankan pemerintah telah ditetapkan tanpa bisa dirubah sama sekali. Namun, Kang Tae Poong sadar jika masih ada sarung tangan medis dengan bubuk jagung yang belum ditemukan pemasoknya. Masalah ini disebabkan karena gak ada pabrik lokal yang bisa jadi pemasok keperluan ini dan membutuhkan bantuan dari perusahaan luar negeri.

Kesempatan ini jelas gak disia-siakan Kang Tae Poong. Dia bertekad untuk mencari pemasok dan jadi penyalur keperluan pemerintah ini.

2. Dianggap pemasukan paling stabil sekalipun sedang krisis

Cuplikan drakor Typhoon Family
Cuplikan drakor Typhoon Family (dok.tvN/Typhoon Family)

Ketika krisis muncul, pemerintah jelas punya upaya yang istimewa untuk mendapatkan proyek-proyek strategis demi perputaran uang dalam negeri. Kondisi ini membuat banyak pengusaha besar tetap bertahan karena bisa memanfaatkan relasi khusus mereka dengan pemerintah. Dengan ini, pemerintah jelas gak akan kekurangan proyek besar dan pemasukan dari luar negeri.

Makanya, karyawan Typhoon Trading setuju dengan pendapat mengenai proyek pemerintah merupakan salah satu stabilitas penting untuk perusahaan. Sayangnya, Kang Tae Poong jelas harus punya upaya yang lebih besar untuk mendapatkan proyek tersebut.

3. Punya birokrasi yang cukup rumit

Cuplikan drakor Typhoon Family
Cuplikan drakor Typhoon Family (dok.tvN/Typhoon Family)

Untuk memenuhi persyaratan proyek, Typhoon Trading harus menyerahkan banyak persyaratan dan berkas. Hal ini dikarenakan pemerintah punya peraturannya tersendiri dengan birokrasi yang cukup rumit. Gak hanya itu, persyaratan kelayakan perusahaan juga sangat diperhitungkan dalam proyek ini, lho.

Makanya, para karyawan Typhoon Trading setuju mengenai kerumitan dan banyaknya berkas yang harus mereka tangani dalam waktu yang sangat singkat. Gak cukup sampai di sana, Kang Tae Poong juga harus mengajukan banding ketika Typhoon Trading dianggap gak layak untuk masuk dalam proyek tersebut.

4. Gak khawatir dengan penyewaan gudang dan kapal

Cuplikan drakor Typhoon Family
Cuplikan drakor Typhoon Family (dok.tvN/Typhoon Family)

Ketika proyek swasta, Typhoon Trading harus menyediakan gudang dan kapal secara mandiri. Kondisi ini jelas berbeda ketika harus mengerjakan proyek milik pemerintah. Mereka akan menyediakan gudang sekaligus kapal yang akan menjadi penyimpanan barang proyek.

Hal ini jelas akan memudahkan Typhoon Trading dan mengurangi biaya akomodasi mereka. Makanya, Kang Tae Poong sangat berambisi untuk berperan dalam proyek ini.

Meskipun begitu, peran proyek ini bisa sangat berguna bagi keuangan perusahaan sekelas Typhoon Trading, lho. Mereka bisa mendapatkan pemasukan dengan stabil dan mulai mencari cara untuk meningkatkan pendapatan sekalipun di tengah krisis ekonomi. Menurutmu, apakah Kang Tae Poong akan berhasil melewati segala tantangan ini di drakor Typhoon Family?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us

Latest in Korea

See More

4 Drakor 2025 dengan Tokoh Utama Berkepribadian Antisosial

27 Nov 2025, 16:19 WIBKorea