10 Film Korea Dilarang Tayang di Indonesia, Banyak Adegan 21+

Intinya sih...
- The Concubine (2012) menggambarkan cinta segitiga di era kerajaan dengan adegan dewasa yang bikin panas dingin
- Secret Love (2010) berkisah tentang cinta terlarang dan erotis, yakni hubungan seorang istri dengan saudara kembar suaminya
- The Handmaiden (2016) dilarang tayang di Indonesia karena menampilkan adegan vulgar dan gak lulus sensor
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)
Ternyata, gak semua film Korea tayang di Indonesia, lho. Bahkan, ada beberapa film Korea yang dilarang tayang karena mengandung adegan erotis hingga kekerasan. Penayangannya akan menimbulkan kontroversi.
Daripada makin penasaran, yuk simak film Korea dilarang tayang di Indonesia berikut! Keep scrolling, ya!
1. The Concubine (2012) menggambarkan cinta segitiga di era kerajaan. Banyak adegan dewasa yang bikin panas dingin
2. Secret Love (2010) berkisah tentang cinta terlarang dan erotis, yakni hubungan seorang istri dengan saudara kembar suaminya
3. The Handmaiden (2016) adalah film Korea dilarang tayang di Indonesia karena menampilkan adegan vulgar. Makanya, gak lulus sensor
4. Scarlet Innocence (2014) tentang hubungan gelap dan erotis antara profesor dan gadis desa. Adegan panasnya jadi kontroversi
5. Film Korea dilarang tayang di Indonesia ini juga dicekal di negaranya, lho. Moebius (2013) dipenuhi adegan panas dan brutal
6. The Housemaid (2010) menceritakan hubungan panas antara majikan dan asisten rumah tangga. Konfliknya cukup pelik!
7. Obsessed (2014) adalah film Korea dilarang tayang di Indonesia yang mengisahkan perselingkuhan di zaman perang
8. The Treacherous (2015) bercerita pangeran yang suka foya-foya dan berhubungan badan dengan banyak perempuan
9. Film Korea dilarang di Indonesia selanjutnya, yakni A Muse (2012). Kisahnya tentang cinta beda usia. Ada adegan panas!
10. A Frozen Flower (2018) mengisahkan cinta segitiga di istana. Banyak adegan 21+ dan kisah cinta yang 'gelap'
Nah, itu dia 10 film Korea dilarang tayang di Indonesia. Meski plotnya menarik, tapi adegan-adegan di dalamnya sering kali menuai kontroversi. Sehingga, penayangan filmnya gak lulus sensor.