Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
still cut drama Korea The Dream Life of Mr. Kim
still cut drama Korea The Dream Life of Mr. Kim (dok. JTBC/The Dream Life of Mr. Kim)

Intinya sih...

  • Kim Nak Su meninggalkan masa lalunya di ACT dan identitas sebagai karyawan elit untuk menjadi manusia biasa yang bebas dan apa adanya.

  • Ia melepaskan harga diri yang selalu ia pertahankan mati-matian, menemukan kebahagiaan dalam versi dirinya yang lebih sederhana.

  • Rumah kebanggaannya terpaksa dijual, membuatnya menyadari bahwa rumah bukan hanya bangunan, tetapi orang-orang yang menunggu di dalamnya.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Perjalanan Kim Nak Su (Ryu Seung Ryong) di The Dream Life of Mr. Kim adalah transformasi yang pelan-pelan mengupas segala lapisan hidupnya. Dari ambisi yang membara, harga diri yang menjulang, sampai luka batin yang ia kubur selama bertahun-tahun. Semua itu perlahan runtuh ketika krisis menimpanya. Hidup memaksanya untuk berhenti berlari dan melihat dirinya sendiri apa adanya.

Menjelang ending, penonton justru melihat bahwa “kelepasan” inilah yang membuat Kim Nak Su akhirnya menjadi manusia yang lebih utuh. Bukan karena ia menang besar, bukan karena ia mencapai posisi prestisius, tetapi karena ia berani meninggalkan hal-hal yang selama ini menjerat hidupnya. Berikut tujuh hal penting yang akhirnya ia lepaskan menjelang penutup kisahnya.

1. Masa lalunya di ACT dan identitas sebagai karyawan elit

still cut drama Korea The Dream Life of Mr. Kim (instagram.com/jtbcdrama)

ACT dulu adalah simbol pencapaian sekaligus luka bagi Kim Nak Su. Ia hidup dalam dunia penuh kompetisi, intrik, dan tekanan yang membuatnya kehilangan banyak hal, termasuk kedamaian pribadinya.

Ketika ia memutuskan benar-benar meninggalkan masa lalu itu dan memulai hidup baru sebagai pencuci mobil, keputusan itu bukan sekadar pindah pekerjaan. Itu adalah keberanian untuk menanggalkan identitas lama yang selama ini ia pakai seperti baju besi. Ia pun memilih menjadi manusia biasa yang bebas dan apa adanya.

2. Harga diri yang selalu ia pertahankan mati-matian

still cut drama Korea The Dream Life of Mr. Kim (dok. JTBC/The Dream Life of Mr. Kim)

Di awal drama, Kim Nak Su hampir selalu bertindak berdasarkan gengsi. Ia takut terlihat gagal, takut dianggap lemah, dan sulit menerima kenyataan bahwa hidup tak selalu berjalan sesuai rencana. Namun, di akhir cerita, harga diri yang selalu ia pertahankan itu tak lagi menjadi pusat hidupnya.

Ia merelakan ego yang selama ini membebani, dan justru menemukan kebahagiaan dalam versi dirinya yang lebih sederhana. Melepaskan gengsi membuatnya lebih mudah menerima bantuan, lebih mudah jujur, dan lebih dekat dengan keluarganya.

3. Rumah kebanggaannya yang terpaksa ia jual

still cut drama Korea The Dream Life of Mr. Kim (dok. JTBC/The Dream Life of Mr. Kim)

Rumah itu adalah mimpi, simbol capaian hidup, dan bukti bahwa ia pernah berada di puncak. Namun, ketika situasi berubah dan ia harus menjualnya demi keluar dari utang, Kim Nak Su memilih jalan yang paling realistis meski menyakitkan.

Melepaskan rumah berarti mengakui kelemahan, menerima keadaan, dan memulai lagi dari awal. Di titik ini, ia menyadari bahwa rumah bukan hanya bangunan, tetapi orang-orang yang menunggu di dalamnya.

4. Obsesi pada masa depan putranya

still cut drama Korea The Dream Life of Mr. Kim (dok. JTBC/The Dream Life of Mr. Kim)

Selama bertahun-tahun, Kim Nak Su menekan Kim Su Gyeom (Cha Kang Yoon) dengan harapan yang terlalu besar. Semua itu ia lakukan karena trauma masa kecil yang membuatnya ingin memberikan hal-hal yang dulu tidak ia dapatkan. Namun, ia lupa bahwa setiap anak punya jalannya sendiri.

Menjelang akhir drama, Kim Nak Su belajar memberi ruang bagi anaknya untuk tumbuh tanpa paksaan. Ia berhenti mengarahkan hidup Kim Su Gyeom dan mulai mempercayai pilihan sang anak, meski jalan itu tidak selalu terlihat aman.

5. Ambisi mendapat jabatan tinggi

still cut drama Korea The Dream Life of Mr. Kim (dok. JTBC/The Dream Life of Mr. Kim)

Kim Nak Su dulu mengukur dirinya lewat jabatan. Semakin tinggi posisinya, semakin tinggi pula rasa aman yang ia rasakan. Namun, hidup mengajarinya bahwa kebahagiaan tidak berkorelasi dengan status, lalu ia mulai menghapus obsesi itu.

Di ending, ia tidak lagi mengejar kursi, kekuasaan, atau nama besar. Yang ia cari hanyalah pekerjaan yang memberinya ketenangan dan ruang untuk berfungsi sebagai suami dan ayah.

6. Hasrat mencari pengakuan dari orang lain

still cut drama Korea The Dream Life of Mr. Kim (dok. JTBC/The Dream Life of Mr. Kim)

Selama ini Kim Nak Su haus validasi. Ia bekerja keras karena ingin dipuji, ingin dilihat, dan ingin dihargai. Namun, setelah mengalami kejatuhan, terapi, dan penerimaan diri, ia menyadari bahwa pengakuan tidak akan pernah cukup.

Ia berhenti menuntut pengakuan orang lain dan mulai membangun fondasi hidup yang bertumpu pada rasa percaya diri. Di titik ini, ia akhirnya merasa cukup.

 

7. Kebiasaan mengutamakan orang lain dengan alasan demi keluarga

still cut drama Korea The Dream Life of Mr. Kim (dok. JTBC/The Dream Life of Mr. Kim)

Ironisnya, banyak keputusan impulsif Kim Nak Su dilakukan dengan alasan “demi keluarga,” ketika sebenarnya itu untuk memuaskan egonya sendiri sebagai kepala keluarga. Di akhir cerita, ia berhenti memikirkan citra dan mulai memikirkan kebutuhan keluarga yang sesungguhnya. Ia lebih jujur, lebih terbuka, dan lebih tulus dalam mencintai keluarganya.

Ending The Dream Life of Mr. Kim menunjukkan bahwa kemenangan terbesar dalam hidup kadang bukan meraih lebih banyak, tetapi melepaskan lebih banyak. Kim Nak Su tidak berakhir sebagai pria yang sukses secara materi, tetapi ia memenangkan sesuatu yang jauh lebih mahal, yaitu kedamaian dan jati diri. Dalam melepaskan, ia akhirnya menemukan dirinya kembali.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team