5 Intrik Politik Dapur yang Bikin Tegang di Bon Appetit, Your Majesty

Dalam drama Bon Appetit, Your Majesty, masakan menjadi panggung politik yang panas. Ditambah di dalamnya ada campur tangan Lee Heon (Lee Chae Min), sang raja tiran di era Joseon.
Ia menunjuk seseorang dari masa depan, Yeon Ji Young (Lim YoonA), jadi kepala koki istana perempuan pertama. Keberadaannya bikin seluruh penghuni istana gempar. Lantas, bagaimana situasi dapur istana sejak dipimpin Ji Young? Berikut lima intrik politik yang terjadi.
1. Persaingan antar koki istana

Di balik aroma yang menggiurkan dari masakan istana, ada persaingan sengit antar koki. Hidangan yang tersaji di meja raja jadi pembuktian tentang yang paling pantas mendapat kepercayaan tertinggi.
Tekanan tinggi membuat setiap koki rela mencari bahan langka dari ujung negeri. Namun, ambisi itu sering berubah menjadi niat buruk, seperti sengaja membuat masakan rivalnya gagal.
Intrik politik dapur yang satu ini menegaskan bahwa dapur istana bukan tempat yang ramah bagi mereka yang lemah hati. Posisi kepala koki dianggap sebagai jabatan bergengsi setara penasihat kerajaan.
2. Sebuah menu bisa menentukan nasib bangsa

Dalam Bon Appetit, Your Majesty, setiap menu memiliki makna diplomatis. Menghidangkan masakan tertentu kepada tamu kerajaan asing bisa diartikan sebagai tanda penghormatan atau sebaliknya, yaitu penghinaan.
Seorang koki istana harus memahami sejarah, adat, dan pantangan setiap negara sebelum menyajikan hidangan. Satu kesalahan kecil, seperti menggunakan bahan terlarang, bisa memicu keretakan hubungan antar kerajaan.
Drama ini menunjukkan seberapa besar beban yang ditanggung para juru masak istana. Di sana mereka bukan hanya bekerja untuk memuaskan lidah, tetapi juga menjaga kehormatan negara.
3. Racun di balik rasa manis

Tidak semua makanan yang tampak lezat aman untuk disantap. Dalam drama ini, dapur kerap menjadi tempat penyusupan racun yang dirancang dengan sangat halus.
Racun disamarkan dalam bumbu atau saus yang sulit dideteksi. Para koki harus waspada terhadap bahan yang masuk, bahkan dari pemasok yang sudah lama dipercaya.
Ketika sesuatu yang tidak biasa, seperti halnya menu yang disajikan oleh Yeon Ji Young, itu bisa dianggap sebagai ancaman. Setiap orang bisa menjadi tersangka, dari kepala koki hingga pelayan dapur.
4. Koki sebagai mata-mata

Beberapa chef hingga pelayan dapur dalam drama ini, termasuk Man Soo (Hong Jin Gi), ternyata adalah mata-mata yang disusupkan untuk memata-matai pergerakan kerajaan.
Mereka menguping percakapan di dapur, mencatat kebiasaan makan bangsawan, hingga menyelundupkan pesan rahasia lewat makanan. Peran mereka sering kali tak terduga, karena penampilan mereka tampak tulus dan pekerja keras.
Namun, di balik kerja kerasnya, terselip misi berbahaya yang bisa mengubah situasi aman. Di samping itu, dapur menjadi ruang strategis yang sulit diawasi sepenuhnya.
5. Makanan sebagai bahasa diplomasi

Di era Joseon, makanan bukan hanya soal rasa, tetapi bahasa yang punya sejuta makna di baliknya. Dalam Bon Appetit, Your Majesty, jamuan istana sering dijadikan momen untuk menyampaikan pesan politik.
Hidangan yang disajikan bisa melambangkan perdamaian, permintaan maaf, atau bisa jadi tantangan tersembunyi. Para koki memegang peran penting dalam merangkai simbol-simbol ini lewat bahan dan teknik masak.
Kesalahan sekecil apapun bisa disalahartikan sebagai hinaan. Ada satu adegan ketika sebuah hidangan membuat tamu kerajaan tersinggung, memicu perdebatan panas di ruang diplomasi.
Kelima intrik politik dapur di atas memperlihatkan bagaimana dapur dapat memengaruhi hubungan. Sebuah menu bisa menjadi bermacam simbol. Menarik!