Di balik layar The Trauma Code: Heroes on Call (Instagram.com/netflixkr)
Dilansir OSEN, Ju Ji Hoon menyebut bahwa The Trauma Code: Heroes on Call tidak seperti drama-drama medical yang berusaha semirip mungkin dengan kenyataan. Menurutnya, drakor ini tidak dibuat untuk terasa seperti dokumenter. Walau berusaha realistis, harus diakui ada unsur-unsur dramatisasi yang dimasukkan demi membuat serial ini semakin mendebarkan sesuai genre-nya, action comedy.
Meski begitu, Ju Ji Hoon dan tim The Trauma Code tetap melakukan usaha terbaik untuk mempertahankan keakuratan medis, terutama dalam adegan pembedahan.
"Kita menghadapi persoalan hidup dan mati (di dalam drama), jadi pendekatannya gak bisa sembarangan. Aku berlatih dengan keras," ujar Ju Ji Hoon, dikutip dari OSEN.
"Jika ada darah muncrat saat bedah jantung bocor seperti dalam drama, pasiennya tak akan selamat. Mungkin cocok kalau buat drama seperti Kingdom (genre zombi). Tetapi kalau kita gak memasukkan adegan itu, tidak akan ada ketegangan dramatis. Jadi di kasus-kasus seperti ini, kami berdiskusi dengan para ahli," jelas sang aktor.
Menurut Ju Ji Hoon, ia dan tim The Trauma Code: Heroes on Call juga terus melakukan riset untuk mencari tahu apakah pernah ada kasus khusus seperti yang diceritakan yang terjadi belahan dunia lain.
"Kalau kita cuma asal-asalan tanpa memahaminya, kita bisa saja kena batunya (dikritik). Bahkan, ketika tidak ada contoh dari kehidupan nyata, kami memikirkan bagaimana cara menyajikannya agar bisa diterima dengan mudah oleh mayoritas penonton. Tapi ini bukan seperti ilmu matematika. Tidak ada jawaban yang pasti. Satu-satunya cara untuk menanganinya adalah dengan terus berdiskusi, syuting, dan monitoring sepanjang proses syuting," ungkapnya.