Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
The Great Flood
The Great Flood (dok. Netflix/The Great Flood)

Intinya sih...

  • Tema film tidak sesuai ekspektasi penonton, mengecewakan bagi yang berharap aksi penyelamatan banjir

  • Adegan yang sama terjadi berulang kali membuat penonton merasa bosan dan cerita terlalu berlarut-larut

  • Plot cerita membingungkan di tengah-tengah dan ending kurang memuaskan, meninggalkan rasa hampa bagi sebagian penonton

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

The Great Flood merupakan film orisinal Netflix yang ditayangkan perdana pada 19 Desember 2025. Menuai animo tinggi, fans sudah menantikan film ini sejak lama, karena temanya yang mengambil unsur bencana. Namun, setelah film dirilis, terdapat cerita berulang sampai membuat penonton ada yang merasa menyesal dan membuang-buang waktu.

Pasalnya, memang muncul adegan yang sama berulang-ulang kali. Padahal, di awal ketegangan tercipta dan keseruan terjadi dalam film ini, tetapi euforia sebagian penonton mulai menurun setelah sang tokoh utama, An Na (Kim Da Mi), kembali lagi ke kejadian yang sama berkali-kali.

Lantas, kenapa ada yang merasa menyesal nonton film The Great Flood, ya? Ini beberapa alasan dan penyebabnya. Coba cek, sepertinya kamu bakal relate, deh.

1. Tema film yang berbeda dari pemikiran penonton, sehingga tidak sesuai ekspektasi

The Great Flood (dok. Netflix/The Great Flood)

Sejak awal, film ini disebut sebagai karya bertema bencana yang digabungkan dengan fiksi ilmiah. Namun, beberapa penonton memiliki ekspektasi tinggi tentang fokus cerita bencana banjir dan perjuangan seorang ibu menyelamatkan anaknya mati-matian. Mereka tidak menduga ada premis fiksi ilmiah yang mungkin membingungkan bagi sebagian orang.

Setelah penonton menyaksikan The Great Flood, beragam reaksi pun akhirnya terjadi. Seperti ada yang merasa tema film tidak sesuai dengan harapan. Perasaan itu tidak salah, karena awalnya pemasaran yang dilakukan pihak produksi memang menyoroti tentang banjir dan perjuangan bertahan hidup.

Setelah tiba-tiba pindah drastis ke arah fiksi ilmiah, akhirnya penonton ada yang seperti ditipu oleh ekspektasi awal. Mereka yang berharap ada adegan penuh aksi penyelamatan nan tegang di dalam film, berakhir bingung karena cerita tiba-tiba berubah secara signifikan tanpa didukung oleh narasi yang jelas.

2. Adegan yang sama terjadi berulang kali dengan kisah berlarut-larut

The Great Flood (dok. Netflix/The Great Flood)

Adegan sama dilakukan berulang kali dalam The Great Flood. Sosok An Na diceritakan seperti mengalami time loop, yaitu tokoh tersebut terjebak di waktu yang terjadi pengulangan terus-menerus. Namun, ada juga yang menyebut itu bukan time loop, tapi iterasi. Dalam dunia pemrograman, iterasi disebut sebagai proses pengulangan serangkaian instruksi, langkah atau tindakan secara berulang hingga kondisi tertentu terpenuhi.

Namun yang jelas, An Na memang diperlihatkan kembali ke kejadian yang sama berulang kali. Nah, adegan ini akhirnya membuat penonton merasa bosan dan antusiasmenya menurun di tengah-tengah. Mereka pun merasa ceritanya jadi berlarut-larut dan gak tahu aturan main dunia baru, karena tidak dijelaskan dengan gamblang. Butuh perhatian sangat ekstra untuk memahaminya.

3. Plot cerita membingungkan dan ending kurang memuaskan

The Great Flood (dok. Netflix/The Great Flood)

Plot The Great Flood berubah menjadi rumit dan membingungkan di tengah-tengah, sehingga ceritanya menuju arah yang tak jelas. Meskipun di awal menegangkan, tempo film jadi terasa melambat. Setelahnya, cerita juga tidak beraturan karena kembali ke masa lalu dan masa depan dengan alur yang kurang mulus.

Selain itu, akhir dari film yang juga dibintangi Park Hae Soo ini dianggap kurang memuaskan. The Great Flood memang mengadopsi open ending, tetapi hasil akhirnya terkesan terlalu ambigu. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pun terlihat kurang jawaban. Alih-alih puas, film ini meninggalkan rasa hampa mendalam.

Penonton ada yang merasa waktunya terbuang menyaksikan The Great Flood alasannya beberapa di antaranya seperti yang telah dijabarkan di atas. Nah, itu hanya pendapat sebagian orang, ya. Sebagian lain menikmati karya ini dan menyukainya. Namun, memang butuh perhatian lebih untuk memahami inti cerita film tersebut.

Jika kamu mencari premis cerita bencana berfokus pada aksi penyelamatan dan gak bikin mikir, The Great Flood mungkin kurang cocok ditonton. Karya ini ditujukan untuk orang-orang dengan konsentrasi tinggi agar lebih bisa menangkap inti ceritanya.

Namun, jika dilihat dari perspektif sederhana, mungkin penonton akan tetap bisa menikmatinya meski terlihat membingungkan. Nah, jika sudah menyaksikannya, apakah kamu termasuk yang merasa waste time atau tidak setelah menyaksikan film tersebut? Jika iya, apakah kamu setuju dengan alasan di atas atau memiliki pendapat lain?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team