Kenapa Drakor Mercy for None Diberi Rating 18+?

Mercy for None sukses menduduki perinfkat teratas di Netflix Indonesia sejak minggu pertama perilisannya. Cerita seru dan akting apik dari para pemain legendaris menjadi kekuatan utama drama Korea yang satu ini. Namun, drakor ini diperuntukkan bagi penonton dewasa.
Drakor Mercy for None diberi rating 18+ yang artinya hanya boleh ditonton oleh orang berusia 18 tahun ke atas. Kenapa demikian? Simak alasannya berikut ini, yuk!
1. Topik yang diangkat membahas balas dendam

Kisah drakor Mercy for None terpusat pada Nam Gi Jun (So Ji Sub) yang merupakan seorang mantan anggota gangster. Setelah kejadian tragis 11 tahun lalu, ia sepenuhnya keluar dari dunia hitam ini. Ia kemudian menjalani hidup tenang dan tersembunyi dengan membuka perkemahan. Namun, akhirnya ia kembali demi balas dendam sekaligus mencari kebenaran di balik kematian adik tunggalnya, Nam Gi Seok (Lee Joon Hyuk).
Tema utama yang diangkat dalam cerita drakor yang diadaptasi dari webtun ini adalah balas dendam. Mengusung genre action dan noir, pembalasan dendam Nam Gi Jun mengutamakan kekerasan. Tindakannya sesuai dengan pepatah mata dibalas mata. Artinya, perbuatan jahat barus dibalas dengan balasan setimpal. Ia membalas pembunuh sang adik dengan kejam, seperti yang dialami adiknya sebelum meninggal.
2. Banyak adegan brutal dan berdarah-darah

Dilihat dari tema dan genrenya, sudah jelas drakor Mercy for None berisi banyak sekali adegan brutal dan kejam. Sejak pembuka episode pertama, sang tokoh utama langsung digambarkan bertarung melawan anggota dari geng lainnya. Pertarungan ini tidak hanya berlangsung menegangkan, tapi juga mencekam. Setiap bertarung, Nam Gi Jun tidak ragu membuat lawan-lawannya mengalami luka parah hingga meninggal atau ada yang menjadi cacat permanen.
Nam Gi Jun adalah tipe petarung yang tidak menunjukkan belas kasihan terhadap lawannya. Ia memotong anggota tubuh dan menusuk sang lawan hingga terkapar penuh darah. Adegan pertarungan berdarah-darah ini mendominasi di ketujuh episode drakor Mercy for None. Selain itu, ada cukup banyak juga adegan yang jelas menunjukkan momen tokoh-tokohnya menusuk dengan pisau dan benda tajam lain, scene Nam Gi Jun menggorok leher serta memotong anggota tubuh lainnya, kematian tragis, cipratan darah, serta zoom wajah pelaku dan korban yang berakhir meninggal.
3. Menceritakan dunia kelam dan kriminalitas

Latar kisah Mercy for None seolah ada di dunia distopia di mana kelompok gangster besar terpecah menjadi dua lalu menguasai banyak aspek dalam ekonomi negara. Aktivitas ilegal mereka ditutupi seolah-olah legal dengan memanfaatkan oknum penegak hukum yang korup. Cerita mengenai dunia kelam gangster yang penuh kriminalitas tentu bukan untuk penonton di bawah umur.
Berkaitan dengan konflik utama, tema seperti korupsi, rencana pembunuhan, dan pengkhianatan ada dalam drakor ini. Oknum jaksa hingga oknum petinggi kepolisian menerima suap dan menyimpan dana taktis serta ilegal. Selain itu, villain utama drakor ini merencanakan pembunuhan terhadap adik Nam Gi Jun demi bisa naik takhta dengan mengadu domba dua kelompok gangster. Ia bahkan berniat membentuk kelompok rekanan dengan mengajak oknum petinggi di kejaksaan dalam rencananya membangun alun-alun yang baru. Alun-alun ini di sini merupakan kiasan dari kelompok elit gangster yang aktivitasnya diakui legal dengan mengutak-atik hukum.
Mercy for None memang memiliki cerita seru, konflik yang bikin penasaran, alur sat set, dan bertabur aktor ternama. Namun, drakor ini memiliki tema cerita yang tidak cocok untuk semua kategori usia penonton. Karena diberi rating 18+, pastikan kamu sudah berusia 18 tahun sebelum nonton drakor ini, ya!