3 Teori Kenapa Kim Ok Hui Gak Bisa Membedakan Si Kembar di Our Unwritten Seoul

Our Unwritten Seoul semakin menarik perhatian penonton. Menyisakan empat episode terakhir, penonton dibuat gemes mengenai perilaku Kim Ok Hui (Jang Young Nam), ibu dari si kembar, Yoo (Park Bo Young) bersaudara. Ia tak bisa membedakan mana Yoo Mi Ji dan Yoo Mi Rae yang kini sudah berusia 30 tahun.
Beberapa penonton pun bertanya-tanya, kenapa Kim Ok Hui tak bisa mengenali anak kembarnya dengan baik. Padahal, seorang ibu sudah sewajarnya untuk mengenali anak-anaknya. Kira-kira, apa alasannya ya? Di bawah ini, ada beberapa teori yang mungkin masuk akal di pemikiran penonton.
1. Kim Ok Hui terlalu sibuk bertahan hidup, bukan membangun kedekatan
Sejak suaminya meninggal mendadak saat anak-anak masih kecil, Kim Ok Hui hidup dalam mode bertahan. Ia bekerja dari pagi sampai malam demi membayar utang dan menyambung hidup, tanpa sempat benar-benar hadir secara emosional untuk si kembar. Dalam kelelahan yang terus-menerus itu, perhatian pada detail kecil, termasuk perbedaan anak-anaknya, perlahan menghilang.
Baginya, si kembar sehat, makanan tercukupi, dan bisa sekolah, itu saja sudah cukup. Ia memang mengasuh, tetapi tidak benar-benar mengenali siapa yang duduk di meja makan, Mi Ji atau Mi Rae. Ia bukannya gak sayang atau cinta, tapi rasa itu dikemas dalam bentuk tanggung jawab bukan keintiman.
Selama bertahun-tahun, ia tak menyadari bahwa Mi Ji tumbuh merasa tak terlihat. Hubungan mereka menjadi mekanis, bukan personal. Oleh karena itu, ketika si kembar menukar identitas, ia tak memiliki “ingatan batin” untuk mengenali perbedaan di antara mereka. Selama ini, ia tak pernah melihat lebih dari sekadar wajah.
2. Kim Ok Hui memusatkan kasih pada anak yang paling sakit dan mengabaikan yang tampak “kuat”
Sejak kecil, Mi Rae sering keluar masuk rumah sakit dan menjalani berbagai operasi besar. Wajar bila Kim Ok Hui lebih mencurahkan waktu, perhatian, dan kasih sayangnya pada Mi Rae yang tampak lebih rapuh. Namun di balik itu, batin Mi Ji perlahan terluka karena merasa sebagai bayangan dari saudara kembarnya.
Kim Ok Hui tak sadar telah mengkotak-kotakkan mereka dalam perannya masing-masing. Mi Rae si “lemah” yang harus dijaga dan Mi Ji si “kuat” yang harus mengerti. Ia melihat si kembar bukan sebagai dua pribadi yang utuh. Ketika si kembar tukar identitas, Kim Ok Hui tak menyadari apa-apa.
Bukan karena mereka terlalu mirip, tapi karena ia hanya mengenali peran. Pandangannya kabur bukan oleh wajah, tapi oleh asumsi bertahun-tahun yang ia tanamkan sendiri. Ia sudah terlalu lama melihat anak-anaknya melalui kacamata trauma dan kebutuhan, bukan kasih yang adil.
3. Kim Ok Hui menciptakan ilusi bahwa keduanya sama agar rasa bersalahnya tak membesar
Dalam hati kecilnya, Kim Ok Hui mungkin tahu bahwa ia tidak memperlakukan keduanya secara setara. Untuk menghindari perasaan bersalah, ia membungkus keduanya dalam satu narasi, yakni mereka anak kembar yang “sama,” “mirip,” dan “setara.” Ilusi ini membuatnya merasa bahwa ia telah adil sebagai seorang ibu.
Padahal, kesetaraan yang ia ciptakan hanya sebatas asumsi luar. Di dalamnya, Mi Ji memikul rasa tidak diinginkan yang tak pernah bisa diungkapkan dengan kata-kata. Ketika pertukaran identitas terjadi, ilusi Kim Ok Hui itu sebenarnya sudah runtuh. Ia terlalu lama hidup dalam pengabaian, hingga tidak tahu apa yang sebenarnya runtuh.
Orang lain yang mengenal Mi Ji dan Mi Rae karena mereka melihat keduanya sebagaimana adanya. Tapi, Kim Ok Hui melihat mereka sebagaimana ia ingin mereka terlihat. Maka yang tumbuh dalam dirinya bukanlah ikatan melainkan kebutaan yang dibalut cinta yang lelah.
Kisah Kim Ok Hui dalam Our Unwritten Seoul bukan sekadar potret ibu pekerja keras, tapi juga gambaran pilu tentang cinta yang kadang salah arah. Teori di atas, mungkin tak sepenuhnya benar. Namun, lewat tokoh ini, penonton diajak merenung, sudahkah kita hadir secara utuh untuk orang terdekat?