Kenapa Song U Yeon Merasa Ditindas Keluarganya di Spirit Fingers?

Selama tumbuh, Song U Yeon (Park Ji Hu) merasa tersisihkan dan menganggap perannya dalam keluarga merupakan sebuah lubang besar yang harus ditutupi di drakor Spirit Fingers (2025). Hal ini membuat Song U Yeon percaya jika seluruh keluarganya akan sempurna jika dirinya gak ada. Sayangnya, ilusi tersebut gak bisa diwujudkan secara nyata.
Banyak masalah keluarga yang ternyata berdampak pada pembawaan Song U Yeon ketika berhadapan dengan orang lain. Dia juga merasa cukup rendah diri dan menganggap dirinya sangat gak berbakat. Hal ini disebabkan Song U Yeon merasa ditindas di dalam keluarga yang terus menganggapnya sebuah kekurangan. Lalu, kenapa Song U Yeon bisa merasakan hal tersebut di drakor Spirit Fingers?
Peringatan, artikel ini mengandung spoiler.
1. Song U Yeon dituntut untuk memenuhi standar orang tuanya

Ayah Song U Yeon merupakan seorang guru di sebuah sekolah. Dia punya pekerjaan yang cukup sebagai seorang akademisi. Dengan statusnya ini, dia menuntut anak-anaknya untuk mampu mendapatkan nilai sempurna dan berhasil masuk ke sekolah terbaik.
Sayangnya, Song U Yeon gak memenuhi standar yang ditentukan ayahnya ini. Tuntutan ini gak hanya ditujukan untuk Song U Yeon saja. Ayahnya juga menuntut ibunya untuk lebih meluangkan waktu agar nilai U Yeon bisa naik dan membaik. Mereka juga mendaftarkan U Yeon di kelompok belajar guna meningkatkan nilainya.
Namun, nilai U Yeon gak pernah naik sekalipun dengan usaha maksimal. Kondisi ini membuat ayah U Yeon marah besar dan menuntut istrinya untuk menyerah dengan kondisi akademik Song U Yeon ini.
2. Gak diberi ruang untuk mengeksplor diri

Dengan tuntutan tersebut, seluruh saudara Song U Yeon gak punya kesempatan untuk mencari tahu diri sendiri. Mereka gak pernah dibebaskan untuk mengeksplorasi kesukaan dan kemampuannya di luar bidang akademik. Hal ini juga membuat Song U Yeon cukup kesusahan karena dirinya kesulitan mencari keunggulan diri sendiri.
Setelah berusaha mendekatkan diri dengan kakak laki-lakinya. Song U Yeon sadar jika kakaknya juga mengalami keterpurukan sepertinya. Bedanya, kakaknya berhasil membuktikan diri dengan meraih nilai tinggi dan berhasil masuk universitas terbaik. Kenyataannya, kakak U Yeon bermimpi menjadi seorang fotografer lepas yang memotret kawanan hewan liar.
Namun, mimpi ini terpaksa dikubur karena orangtuanya gak menganggap profesi tersebut akan membuat masa depan anaknya aman. Makanya, kakak U Yeon berusaha melakukan mimpinya secara sembunyi-sembunyi.
3. Gak pernah diapresiasi

Sebagai seorang anak perempuan, U Yeon jelas menganggap segala kritik ibunya sebagai sesuatu yang menyakitkan. Dia menganggap dirinya kurang cantik dan butuh banyak perombakan karena percaya pada pendapat ibunya. Gak hanya itu, kenaikan nilainya juga menjadi bahan kritikan sekalipun U Yeon berhasil menaikkan rankingnya sebanyak dua tingkatan.
Kondisi ini membuat U Yeon gak pernah mengapresiasi diri sendiri. Dia juga sering kebingungan dengan berbagai tuntutan ibunya. Setelah bergabung di klub menggambar, U Yeon mulai menyadari jika dirinya menyukai proses menggambar. Dia juga gak dituntut untuk memberikan hasil sempurna pada gambarannya ini.
Sayangnya, perasaan ditindas ini membuat U Yeon gak mudah mengekspresikan diri. Dia juga gak punya ruang aman untuk mencari tahu dan berani berpendapat. Hidupnya seakan telah ditentukan oleh orangtuanya. Ketika gagal, Song U Yeon juga dikritik dengan keras oleh kedua orangtuanya.
Namun, kondisi ini berbalik arah setelah U Yeon berhasil mengungkapkan pendapatnya. Dia bahkan gak ragu sekalipun tahu akan hasil yang diterimanya. Hebat banget, ya!



















