5 Kesalahan Deduksi Yoon Ena di Nine Puzzles

Yoon Ena (Kim Da Mi) digambarkan sebagai criminal profiler hebat di drakor Nine Puzzles. Ia memiliki kemampuan analisis, observasi, dan deduksi yang bagus. Kemampuannya ini membuat Kim Han Saem (Son Suk ku) yang awalnya mencurigainya berubah jadi mengaguminya.
Meski termasuk profiler hebat, nyatanya Yoon Ena tidak selalu benar. Beberapa kali deduksinya atas kasus pembunuhan berantai teka-teki ternyata tidak tepat. Apa saja deduksi Yoon Ena yang kemudian terbukti salah di Nine Puzzles?
1. Pembunuh berantai teka-teki bukan laki-laki

Yoon Ena memang tidak secara spesifik menyebutkan jenis kelamin terduga pelaku pembunuhan berantai teka-teki berdasarkan profil yang dibuatnya. Namun, ia cenderung mencurigai dua pria, yakni Yang Jung Ho (Kim Sung Kyun) dan Hwang In Chan (Roh Jae Won). Kecurigaannya terhadap mereka ternyata salah sebab pelaku sebenarnya adalah Lee Seung Joo (Park Gyu Young).
2. Yoon Ena bukanlah pembunuh pamannya

Alasan Yoon Ena masuk ke kepolisian dan menjadi seorang criminal profiler karena keraguannya terhadap dirinya sendiri. 10 tahun lalu, setelah diinterogasi polisi pascamenemukan jasad pamannya, ia jadi ragu apakah dirinya memang si pembunuh yang tidak ingat melakukan kejahatan atau merupakan saksi tunggal. Ia bahkan beberapa kali pernah membayangkan berada dalam posisi orang yang membunuh sang paman. Kenyataannya, ia hanyalah saksi kunci yang akhirnya mengungkap rangkaian pembunuhan berantai teka-teki.
3. Alasan pelaku mengirim puzzle kepadanya

Setelah kematian Lee Mi Young (Kim Ye Won), Yoon Ena mulai dikirimi potongan puzzle dari pelaku. Awalnya, ia menduga si pembunuh ingin memanfaatkan lalu mengambinghitamkan dirinya atas rangkaian pembunuhan ini. Namun, ternyata dugaan ini kurang tepat.
Di episode terakhir, Lee Seung Joo menjelaskan alasan puzzle itu dikirim kepada Yoon Ena karena ingin gadis itu mengimbangi permainan mautnya. Lee Seung Joo ingin menantang kemampuan deduksi dan profiling Yoon Ena. Selain itu, alasan Lee Seung Joo mulai membunuh lagi adalah pertemuan kembali dengan Yoon Ena yang merupakan saksi sekaligus keponakan Superintenden Yoon Dong Hoon (Ji Jin Hee).
4. Rumah pelaku berbeda dari profil yang dibuat Yoon Ena

Saat membuat profiling dari pelaku pembunuhan berantai teka-teki, Yoon Ena tidak hanya membuat kesimpulan mengenai ciri fisik, kebiasaan, atau motif pembunuh tersebut. Ia juga menyimpulkan soal analisis mengenai gambaran rumah yang ditempati si pelaku, yakni kosong, bersih, dan hanya berisi barang-barang penting. Namun, yang terjadi ternyata kebalikannya. Saat ia masuk ke rumah Lee Seung Joo, tempat itu justru dipenuhi barang dan sampah sehingga sangat penuh. Lee Seung Joo diduga menderita hoarding disorder meski ia bekerja sebagai psikiater.
5. Lokasi tragedi yang jadi benang merah kasus adalah The One City

Pada awalnya, Yoon Ena menduga bahwa benang merah yang menghubungkan pelaku dan korban dari kasus pembunuhan teka-teki adalah tragedi yang dulu pernah di taman bermain Dream Land. Alasannya karena tempat ini ada dalam gambar puzzle dari pelaku. Dugaan ini pun ternyata salah. Benang merah sebenarnya dari kasus ini adalah komplek apartemen mewah The One City. Ibu Lee Seung Joo meninggal saat konflik pembangunan apartemen ini. Meski begitu, Dream Land memegang peran penting dalam awal dan akhir kisah Lee Seung Joo selaku pembunuh berantai.
Yoon Ena di Nine Puzzles merupakan criminal profiler yang mampu menemukan pelaku sebenarnya dari suatu kasus pembunuhan dengan melihat TKP. Namun, nyatanya deduksi yang dibuatnya tidak selalu tepat. Terlebih Lee Seung Joo pandai menyembunyikan diri sehingga kejahatannya sulit diketahui.