7 Kesepakatan yang Dibuat Kang Da Wit dan Oh Jong In di Pro Bono

Setelah insiden yang menimpanya, Kang Da Wit (Jung Kyung Ho) di Pro Bono (2025), akhirnya mundur dari jabatannya sebagai hakim. Di tengah masa sulit itu, Oh Jong In (Lee Yoo Young) datang menawarkan bantuan dengan merekrutnya sebagai pengacara di firma hukum Oh & Partners. Namun bukannya ditempatkan di divisi elit, Jong In justru menempatkan Da Wit di tim pro bono, divisi pengacara publik tanpa profit yang reputasinya masih lemah.
Da Wit kemudian menyadari bahwa tim pro bono baru dibentuk setelah Jong In ditunjuk sebagai direktur utama, sebagai bentuk ujian dari sang ayah untuk membuktikan kemampuannya memimpin firma. Jika tim pro bono terus merosot, reputasi Jong In sebagai pemimpin juga ikut terancam. Mengetahui situasi ini, Da Wit pun membuat sebuah kesepakatan penting dengannya. Berikut rangkumannya!
1. Kang Da Wit menerima tawaran Oh Jong In untuk menjadi pengacara di Oh & Partners setelah ia mundur dari posisinya sebagai hakim

2. Jong In menempatkan Da Wit di tim pro bono untuk memperkuat divisi yang masih lemah dan sekaligus menjaga posisinya sebagai pimpinan firma

3. Meski awalnya menolak, Da Wit akhirnya membuat kesepakatan, dalam 1 tahun, ia berjanji menaikkan rasio kemenangan tim pro bono dari 20% menjadi 50%

4. Untuk sebuah tim tanpa profit, angka tersebut bisa dibilang seperti keajaiban, mengingat tim ini hanya menangani layanan hukum publik gratis

5. Ini juga memberikan performa apresisasi publik bagi firma, alih-alih membela pejabat, firma membela yang lemah dan memenuhi tanggung jawab sosial

6. Sebagai imbalan, Jong In harus mencalonkan Da Wit sebagai kandidat hakim agung melalui asosiasi advokat pada tahun berikutnya

7. Jong In merasa syarat Da Wit terlalu tinggi, sehingga ia menaikkan target rasio kemenangan menjadi 70% untuk membuat keduanya sepadan

Itulah kesepakatan yang dibuat antara Kang Da Wit dan Oh Jong In di drakor Pro Bono. Kesepakatan ini menjadi dasar hubungan mereka yang saling membutuhkan, dimana Da Wit ingin kembali ke puncak kariernya, sementara Jong In ingin mempertahankan posisinya sebagai pemimpin firma. Keduanya kini terikat dalam misi yang sama, meski dengan kepentingan yang berbeda.


















