Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
poster drama The First Night with the Duke (x.com/KBS_drama)
poster drama The First Night with the Duke (x.com/KBS_drama)

The First Night with the Duke merupakan salah satu drakor di tahun 2025 yang diadaptasi dari webnovel yang juga punya versi webtoon. Kisahnya bercerita tentang mahasiswi yang suatu hari masuk ke dalam dunia novel favoritnya. Ia kemudian terlibat dengan tokoh utama pria sehingga mengubah alur asli novel tersebut.

Versi drakor dari The First Night with the Duke diperankan oleh Seohyun SNSD dan Ok Taecyeon. Keduanya sukses menyajikan chemistry apik sejak episode 1. Sayangnya, drakor ini menuai beragam kritikan. Khususnya, oleh penggemar versi webtoon-nya. Apa saja kritikan yang ditujukan terhadap drakor The First Night with the Duke?

1. Latar cerita diganti dari Kerajaan Eropa menjadi era Joseon

Ok Taecyeon dan Seohyun SNSD di The First Night with the Duke (x.com/KBS_drama)

The First Night with the Duke awalnya adalah webnovel. Namun, kemudian dirilis juga dalam versi webtoon. Sang penulis, Hwang Do Tol, bekerja sama dengan ilustrator MSG untuk pembuatan versi webtoon dari The First Night with the Duke.
Dalam versi webnovel maupun webtoon, The First Night with the Duke berlatar kerajaan Eropa. Karena itu, adegan-adegan pentingnya meliputi perjamuan teh dan pesta dansa yang sering ada dalam serial berlatar Eropa, terutama Inggris, di abad pertengahan. Namun, di versi drakor, cerita diubah menjadi sageuk yang menceritakan kerajaan Korea di masa lalu. Khususnya, di era Dinasti Joseon. Perubahan setting ini menuai protes dan kekecewaan dari sebagian penggemar sebab latar kerajaan Eropa sudah menjadi ciri khas dari versi webtoon.

2. Nama hingga penampilan tokoh diubah dari versi asli

Seohyun SNSD di The First Night with the Duke (x.com/KBS_drama)

Karena latar cerita diubah, maka nama dari karakter-karakter di versi asli pun diubah dan disesuaikan dengan setting yang baru. Misalnya, nama tokoh utamanya di versi asli adalah Ripley de Liverpool. Sementara di versi drakor diubah menjadi Cha Sun Chaek. Selain itu, nama karakter utama pria diganti dari Duke Zeronis de Inglid menjadi Lee Beon atau Pangeran Gyeongseong.
Bukan hanya nama, penampilan tokoh-tokohnya juga diubah sepenuhnya dari versi asli mengingat latar cerita kini dikisahkan terjadi di era Dinasti Korea. Karakter-karakternya pun tidak memakai gaun maupun setelan, melainkan hanbok. Warna rambut mereka pun berbeda dari gambaran di webtoon. Di versi drakor, Cha Sun Chaek punya rambut hitam panjang dan bukannya merah seperti visualnya di webtoon. Sementara itu, Lee Beon juga seperti bangsawan Joseon lainnya dan tidak berambut pirang seperti di webtoon.

3. Judul dinilai tidak sesuai dengan setting cerita

Ok Taecyeon di The First Night with the Duke (x.com/KBS_drama)

Versi drakor tetap mengambil judul asli, yakni The First Night with the Duke, meski memilih mengganti latar cerita. Hal ini menuai kritikan dari sebagian penonton karena dinilai tidak tepat dan tidak sesuai antara judul dan detail dalam cerita di drakor.
Penggunaan kata Duke pada judul di versi drakor dianggap memicu misleading sebab di era kerajaan Korea tidak ada gelar dengan sebutan tersebut. Jadi, rasanya janggal drakor sageuk berlatar Joseon, tapi memakai Duke pada judul. Gelar Duke adalah salah satu gelar kebangsawanan Eropa.

Di versi drakor, sang tokoh utama pria diceritakan sebagai pangeran sekaligus keponakan Raja. Melihat perubahan setting cerita dan gelar tokoh utama, kata Duke di judul dinilai seharusnya ikut diganti menjadi Prince atau Pangeran.
Reaksi penonton drakor The First Night with the Duke yang sudah membaca versi webtoon terbagi menjadi dua. Ada yang menyambut positif dengan perubahan pada latar dan menyebut poin penting dalam cerita tetap dipertahankan. Namun, ada juga yang kecewa dan menyampaikan kritikan terhadap berbagai perubahan dalam versi adaptasi drakornya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team