7 Penyesalan Ibu Suri Usai Yeongin Meninggal di The Haunted Palace

Seluruh orang di istana dikejutkan dengan kematian mendadak Pangeran Yeongin (Kim Sun Bin) dalam drakor The Haunted Palace. Hal ini juga tentu tak pernah terbayangkan oleh ibu suri (Han Soo Yeon) selaku ibu kandung dari Pangeran Yeongin. Awalnya ibu suri tak percaya jika putra satu-satunya yang ia miliki sudah tak bernafas lagi.
Kepergian Pangeran Yeongin tak hanya meninggalkan duka mendalam bagi ibu suri. Namun, ada sebuah luka akibat penyesalan yang baru dirasakan ibu suri usai Yeongin dinyatakan meninggal dunia dalam drakor The Haunted Palace. Apa saja penyesalan tersebut?
1. Ibu suri sadar selama ini ia tak berbuat apa-apa untuk anaknya. Ia hanya mengandung dan melahirkan, tanpa menganggap Yeongin anaknya

2. Bahkan, ibu suri berkata bahwa ia tak menyukai Pangeran Yeongin. Selama hidupnya, ibu suri hanya terus memelihara kebencian pada anaknya sendiri

3. Ia menyesal karena selama ini tidak dekat dengan Yeongin. Bahkan, ia berkata bahwa selama ini dirinya tak pernah sekali pun memeluk Yeongin

4. Selama hidup, Yeongin tak mendapat kasih sayang ibunya. Ini membuat ibu suri menyesal karena tak pernah memanggil nama Yeongin dengan lembut

5. Hal yang tak kalah disesali, ibu suri selalu bersikap kasar pada Yeongin. Alih-alih menasihati putranya dengan baik, ia selalu berteriak memarahinya

6. Sikap selalu menuntut juga ditunjukkan ibu suri semasa putranya hidup. Namun, ia tak pernah berada di sisi Pangeran Yeongin untuk mendukungnya

7. Lebih parah lagi, menjelang kematian Yeongin, ibu suri bertengkar dengannya. Ia berkata bahwa Yeongin merupakan anak dengan sikap pengecut

Hubungan ibu suri dan Pangeran Yeongin memang tidak harmonis layaknya ibu dan anak lainnya dalam drakor The Haunted Palace. Ibu suri memang kerap berkata ingin melindungi Yeongin, tetapi cara yang ia gunakan salah. Hal paling fatal dari tindakan ibu suri yang berniat membuat putranya naik takhta adalah dengan membuka akses roh delapan kaki bisa masuk bebas ke istana. Dan hal itu berunjung pada nyawa anaknya yang jadi tumbal.