7 Cara Ampuh Mengatasi Trauma ala Drakor Weak Hero Class 2

Langkah pertama yang dilakukan Yeon Si Eun adalah menyadari bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja. Ia mengalami insomnia, mimpi buruk, dan hilang kendali saat mendengar nama Ahn Su Ho. Alih-alih menutupi dengan kepura-puraan, Si Eun membiarkan dirinya merasakan luka itu.

Pengakuan ini penting dalam proses pemulihan, karena tidak semua orang berani mengakui trauma. Dengan membiarkan diri hancur, Si Eun justru menunjukkan keberanian untuk jujur pada diri sendiri. Ini jadi pondasi kuat untuk mulai pulih perlahan.

Setelah masa kelam di sekolah lamanya, Si Eun memutuskan pindah ke lingkungan baru. Di sekolah baru, ia mencoba menjauh dari bayang-bayang masa lalu dan memberi ruang bagi dirinya untuk bernapas. Meski belum sepenuhnya sembuh, jarak ini membantunya mengurangi tekanan emosional.

Lingkungan baru juga membuka peluang pertemanan baru, termasuk pertemuannya dengan Park Hu Min (Ryeo Un). Meski pada awalnya ia enggan dekat dengan siapa pun, kehadiran teman-teman baru menjadi faktor penting dalam proses pemulihan batin.

Meski dikelilingi teman-teman baru yang hangat, Si Eun tetap menjaga jarak. Ia membuat batasan, bahkan sempat melarang Park Hu Min menegurnya di depan orang lain demi keamanan bersama. Bagi Si Eun, ini bukan soal dingin, tapi bentuk perlindungan diri.

Menjaga batas ini adalah salah satu cara mengontrol rasa cemas yang muncul dari trauma. Ia belajar dari pengalaman pahit dan mencoba mencegah luka yang sama terulang. Meski terasa menyakitkan, batasan ini membantunya bertahan.

Si Eun tidak membiarkan dirinya larut dalam trauma selamanya. Ia tetap fokus belajar dan mengamati lingkungan sekitar dengan tajam. Kegiatan ini jadi distraksi sehat sekaligus cara untuk memulihkan kontrol atas hidupnya.

Dengan memusatkan perhatian pada hal yang bisa dikendalikan, Si Eun perlahan membangun kembali rasa percaya diri. Trauma boleh membekas, tapi hidup harus terus berjalan. Fokus pada tujuan kecil sehari-hari bisa jadi cara sederhana untuk bangkit.

Berbeda dari anggapan umum, Si Eun tidak berusaha melupakan Ahn Su Ho. Bahkan dalam kondisi setengah sadar, nama Su Ho masih terucap dari bibirnya. Ia membiarkan kenangan itu tetap ada, tapi tidak membiarkannya mengendalikan hidupnya.

Proses healing bukan tentang melupakan, tapi berdamai. Si Eun memilih menyimpan kenangan itu sebagai bagian dari dirinya, bukan sebagai luka yang harus disingkirkan. Ini menunjukkan kedewasaan emosional dalam menghadapi trauma.

Meskipun sulit membuka diri, Yeon Si Eun akhirnya mengizinkan orang-orang seperti Park Hu Min mendekat. Bantuan ini bukan dalam bentuk nasihat, tapi kehadiran yang konsisten. Ia mulai mempercayai bahwa tidak semua orang akan meninggalkannya.

Membiarkan diri ditolong adalah bentuk keberanian yang besar. Dalam trauma, sering kali seseorang merasa harus menghadapinya sendiri. Tapi Si Eun perlahan belajar bahwa menerima bantuan bukan tanda kelemahan, melainkan kekuatan baru.

Salah satu cara paling kuat yang dilakukan Si Eun adalah mengubah rasa bersalahnya menjadi dorongan untuk melindungi orang lain. Ia tidak ingin tragedi yang sama terulang dan berusaha keras menjaga teman-teman barunya dari ancaman.

Dengan menjadikan rasa sakit sebagai alasan untuk berbuat baik, Si Eun menunjukkan bentuk transformasi yang luar biasa. Ia tidak membiarkan masa lalu menghancurkannya, melainkan menjadikannya pelindung bagi mereka yang belum kuat berdiri sendiri.

Perjalanan Yeon Si Eun dalam menghadapi trauma penuh luka, tapi juga penuh harapan. Ia mengajarkan kita bahwa pulih bukan berarti kembali seperti dulu, tapi menjadi versi baru yang lebih kuat. Dari dirinya, kita belajar bahwa luka bisa jadi titik awal kebangkitan.