Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
still cut drama Korea Pro Bono
still cut drama Korea Pro Bono (instagram.com/tvn_drama)

Intinya sih...

  • Motivasi terbesar Kang Da Wit adalah memulihkan kehormatan yang direnggut darinya akibat skandal suap yang menyesatkan publik.

  • Motivasi mendalam Kang Da Wit berasal dari masa kecilnya yang keras, dibesarkan oleh seorang ibu tunggal yang bekerja tanpa henti demi menyekolahkannya.

  • Kang Da Wit menyimpan ambisi besar untuk kembali ke kursi hakim dan mencapai puncak karier sebagai hakim agung.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kang Da Wit (Jung Kyoung Ho) digambarkan sebagai sosok ambisius, tegas, dan berprinsip kuat dalam drama Korea Pro Bono. Kejatuhan kariernya sebagai hakim memang menjadi titik paling kelam dalam hidupnya, tetapi justru dari kejatuhan itulah ia menemukan arah baru untuk bangkit. Setiap langkah yang ditempuhnya mencerminkan tekad kuat untuk kembali berdiri dengan martabat yang pernah ia miliki.

Perjalanan panjangnya melalui dunia hukum tidak hanya dibentuk oleh pengalaman profesional, tetapi juga sejarah hidup yang penuh luka dan ketabahan. Ia tidak hanya berjuang untuk sukses, tetapi juga ingin mengembalikan kepercayaan publik yang dulu menempatkannya sebagai simbol integritas. Dari latar perjalanan itu, muncul sejumlah motivasi mendalam yang membuat karakternya semakin kuat. Berikut 5 motivasi sukses Kang Da Wit dalam Pro Bono beserta penjelasan lengkapnya.

1. Mengembalikan nama baik dan reputasinya yang hancur

still cut drama Korea Pro Bono (instagram.com/tvn_drama)

Motivasi terbesar Kang Da Wit adalah memulihkan kehormatan yang direnggut darinya akibat skandal suap yang menyesatkan publik. Selama ini ia dikenal sebagai hakim yang teguh dan tidak bisa dibeli, sehingga fitnah itu memukulnya sangat keras.

Ia tidak ingin hidup dalam bayang-bayang kesalahan yang tidak pernah ia lakukan. Itulah sebabnya setiap langkahnya di dunia pro bono terasa seperti upaya panjang untuk membuktikan kebenaran tentang dirinya. Pemulihan reputasi bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk membuktikan bahwa integritas tidak bisa dipatahkan begitu saja.

2. Masa kecil penuh kesulitan dan perjuangan sang ibu

still cut drama Korea Pro Bono (instagram.com/tvn_drama)

Motivasi mendalam Kang Da Wit juga berasal dari masa kecilnya yang keras. Ia dibesarkan oleh seorang ibu tunggal yang bekerja tanpa henti demi menyekolahkannya. Kehidupan mereka serba terbatas, tetapi ibunya selalu menanamkan keyakinan bahwa pendidikan adalah jalan keluar dari kemiskinan.

Tekad sang ibu untuk menyekolahkan Kang Da Wit ke sekolah hukum menjadi fondasi moral terbesar yang ia bawa hingga dewasa. Setiap kali ia goyah, Kang Da Wit selalu teringat bagaimana ibunya menahan lelah dan menabung dari pekerjaan serabutan agar ia bisa mencapai mimpinya. Kenangan perjuangan itulah yang membuatnya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan kedua yang ia miliki, sekaligus menjadi sumber daya emosional yang mendorongnya untuk terus melangkah meski dunia tampak berbalik memusuhinya.

3. Ambisi menjadi hakim agung yang sesungguhnya

still cut drama Korea Pro Bono (instagram.com/tvn_drama)

Di balik ketenangan dan profesionalismenya, Kang Da Wit menyimpan ambisi besar untuk kembali ke kursi hakim dan mencapai puncak karier sebagai hakim agung. Ambisi ini bukan sekadar ego, melainkan keyakinan bahwa ia bisa memperbaiki sistem hukum dari posisi yang lebih tinggi. Meskipun kini bekerja sebagai pengacara pro bono, ia tidak pernah melupakan mimpi tersebut.

Kesepakatannya dengan Oh Jung In (Lee Yoo Young), yang menuntut peningkatan tingkat kemenangan hingga 70%, adalah strategi jangka panjang menuju tujuan besarnya. Ambisi itu menjadi kompas yang membuatnya tidak kehilangan arah meski jalannya penuh hambatan.

4. Keinginan membela korban yang tidak punya suara

still cut drama Korea Pro Bono (instagram.com/tvn_drama)

Bergabungnya Kang Da Wit dengan divisi Pro Bono mempertemukannya dengan orang-orang yang selama ini diabaikan oleh sistem hukum. Dari sinilah ia melihat wajah hukum yang lebih kelam, hukum yang tidak berpihak pada mereka yang lemah.

Interaksinya dengan Park Gi Ppeum (So Ju Yeon) dan para klien dari berbagai latar belakang membuatnya memahami pentingnya suara untuk orang-orang yang tak terdengar. Keinginan untuk membantu mereka tumbuh menjadi motivasi moral yang kuat. Kang Da Wit mulai merasa bahwa perjuangan hukum bukan hanya tentang menang atau kalah, tetapi tentang memulihkan martabat manusia.

5. Keyakinan bahwa setiap kebenaran akan membuka jalannya sendiri

still cut drama Korea Pro Bono (instagram.com/tvn_drama)

Meski belum mengetahui siapa yang sebenarnya menjatuhkannya, Kang Da Wit memegang teguh keyakinan bahwa kebenaran pada akhirnya akan terungkap. Ia tidak ingin hidup dalam paranoia atau penuh kecurigaan. Prinsip itu membuatnya tetap fokus bekerja, menjaga integritas, dan melangkah tanpa kehilangan arah.

Baginya, selama ia bergerak dengan niat yang bersih dan kerja keras yang konsisten, jalan menuju keadilan akan terbuka dengan sendirinya. Keyakinan moral ini memberi ketenangan batin dan menjadi motivasi tersembunyi yang membuatnya tetap tegak meski badai belum reda.

Kang Da Wit adalah karakter yang kuat bukan hanya karena kecerdasannya, tetapi karena motivasi-motivasi mendalam yang membentuk perjalanan hidupnya dalam Pro Bono. Setiap hambatan justru membuatnya semakin matang, semakin tegar, dan semakin fokus meniti kembali jalannya menuju keadilan. Dengan segala ambisi, luka, dan tekad yang ia bawa, Pro Bono menghadirkan sosok Kang Da Wit sebagai karakter sentral yang penuh daya tarik emosional dan sulit dilupakan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team