8 Penyalahgunaan Kekuasaan yang Terjadi di Chief Detective 1958

Chief Detective 1958 merupakan drama Korea berlatar sekitar tahun 1950-1960-an, berkisah tentang sebuah tim detektif dari kantor polisi Jongnam yang berjuang untuk menegakkan keadilan. Pada saat itu, ada banyak sekali hal menyimpang yang terjadi. Salah satunya, orang-orang berkuasa menyalahgunakan kekuasaan mereka.
Lantas, seperti apa bentuk penyalahgunaan kekuasaan yang terjadi pada era tersebut? Simak, yuk!
1. Setiap kasus yang diambil harus sesuai dengan kehendak atasan atau inspektur senior dan hanya menangani kasus yang menguntungkannya

2. Meski tidak melakukan kesalahan, jika melawan inspektur senior maka dia akan mendapat hukuman

3. Demi melancarkan urusannya, mereka menggunakan kekayaan dan kekuasaan untuk menundukkan hukum

4. Baik pihak polisi atau orang yang berkuasa lainnya kerap menggunakan jabatan untuk melegalkan kejahatan

5. Demi mendapatkan uang, orang yang berkuasa mengunakan jabatannya untuk menculik dan mengekploitasi anak-anak kecil

6. Detektif dengan jabatan lebih tinggi kerap menghina dan merendahkan yang jabatannya lebih rendah

7. Jika ada kasus yang sukses, tanpa berterima kasih, atasannya yang akan menikmati hadiah hasil kerja keras bawahan

8. Para preman juga kerap meminta bayaran secara paksa pada pedagang kecil

Dengan posisi dan jabatan yang dimilikinya, para penguasa dan orang-orang kaya di drama Chief Detective 1958 kerap menggunakan kekuasaannya untuk melancarkan kepentingannya. Mereka bahkan sampai tega menindas rakyat kecil yang tidak bersalah. Bagaimana menurutmu?
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.