Kim Tae Ri, Shin Ye Eun, dan Seunghee di Jeongnyeon: The Star is Born (dok. tvN/Jeongnyeon: The Star is Born)
Legenda Pagoda Kembar mengambil kisah pemahat batu bernama Asadal dari Kerajaan Baekje. Ia pergi untuk memahat batu pagoda Budha di Bulguksa, Kerajaan Silla. Ia meninggalkan sang istri yang bernama Asanyeo.
Suatu hari, ada pemahat batu lain bernama Dalbi yang juga sama-sama memahat pagoda. Dalbi sudah mengerjakan selama tiga tahun, tapi hanya menyelesaikan dasarnya. Saat melihat pekerjaan Asadal, ia merasa iri dan berharap pagoda yang dibangun Asadal hancur. Meski iri, Dalbi juga diam-diam mengagumi dan ingin melihat hasil pagoda yang dibangun Asadal.
Setelah lama ditinggal, Asanyeo berniat mencari keberadaan suaminya. Asanyeo diminta untuk menunggu di kolam hingga pekerjaan Asadal selesai. Namun, Dalbi tidak ingin Asadal kembali bersama istrinya. Ia sengaja berkata Asadal akan menikahi putri Kerajaan Silla setelah pagoda selesai dibangun. Mendengar kabar itu, Asanyeo pun menjatuhkan diri ke dalam kolam. Pada akhirnya, Asadal juga turut mengikuti jejak istrinya dan menjatuhkan diri ke dalam kolam.
Legenda Pagoda Kembar merupakan pertunjukan terakhir yang dilakukan Gukgeukdan Maeran. Dalam pertunjukan itu, Yoon Jeong Nyeon memerankan Asadal. Lalu Heo Yeong Seo memerankan Dalbi, karakter antagonis. Sementara itu, Park Cho Rok (Seunghee) memerankan karakter utama perempuan, yakni Asanyeo.
Keempat pertunjukan Gukgeuk di atas ditampilkan oleh rombongan Gukgeukdan Maeran dalam Jeongnyeon: The Star is Born. Semuanya punya kisah yang menarik dan meninggalkan kesan yang mendalam. Dari keempat pertunjukan di atas, mana yang jadi favoritmu?