Yoo Ah In (instagram.com/hongsick)
Ketika duduk di bangku SMA, staf agensi pencari bakat tak sengaja bertemu dengannya di Daegu, kota kelahirannya. Ia dicegat di depan gerbang sekolahnya dan ditawari casting. Awalnya, orang tuanya menentang keinginannya menjadi aktor karena ia harus fokus pada pendidikannya. Namun, setelah meyakinkan orang tuanya, mereka luluh dan mengizinkan Ah In merantau ke Seoul.
Ia akhirnya berangkat ke Seoul, tinggal di akomodasi agensi, dan melanjutkan pendidikannya di Gyeongbuk Arts High School, walaupun akhirnya harus drop out. Selama di perantauan, ia pernah bekerja paruh waktu agar tak membebani orang tuanya. Agensinya saat itu mempersiapkan Yoo Ah In debut sebagai idol, bukan aktor. Selama masa pelatihan, ia sering mendapatkan evaluasi yang membuatnya merasa tak memiliki bakat musik hingga menyerah menjadi penyanyi.
Gagal menjadi idol, tak membuat langkahnya terhenti. Ia pertama kali debut tahun 2003 melalui iklan mi. Kesukaannya pada seni lukis membuatnya didapuk dalam drama Sharp sebagai mahasiswa jurusan seni lukis pada tahun yang sama. Selama masa itu, ia kebanjiran iklan dan namanya mulai dikenal.
Kesuksesan Sharp membuatnya kaget dengan perhatian dan popularitas yang diterimanya. Ia senang, tapi bingung apakah itu yang ia inginkan. Mencari 'jati diri', ia hiatus dan pulang ke kampung halamannya. Ia juga mencari alternatif pekerjaan lain di sana. Ibunya saat itu menyarankan agar mengikuti kata hatinya. Dua tahun berlalu, Ah In kembali ke Seoul dengan visi yang baru untuk mengeksplorasi dirinya di berbagai peran dan belajar mengembangkan keterampilannya.
Comeback, Ah In muncul dalam film indie yang ditayangkan di Festival Film Internasional Busan berjudul Boys of Tomorrow (2006). Film ini membawanya sebagai Aktor Pendatang Baru Terbaik. Selain aktor, ia juga mengambil bagian dalam variety show, seperti Sponge, Running Man, dan Mnet Asian Music Awards. Hingga saat ini, Yoo Ah In masih produktif sebagai aktor dan menjadi salah satu aktor eksklusif dengan bayaran tinggi. Ia selalu totalitas dalam pekerjaannya. Demi perannya di Voice of Silence (2020), ia rela menaikkan berat badan sejumlah 15 kg agar mendalami karakter Kim Tae In.