Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Lee Hae Sook (Kim Hye Ja) dan Ko Nak Joon (Son Suk Ku) di drakor Heavenly Ever After (dok. JTBC Drama/Heavenly Ever After)

Intinya sih...

  • Kim Hye Ja dan Son Suk Ku berperan sebagai pasangan suami-istri dengan perbedaan usia 42 tahun di drama Heavenly Ever After.
  • Akting Kim Hye Ja tak diragukan lagi, chemistry antara kedua pemeran terasa canggung namun romansa mereka membuat hati luluh.
  • Visual CGI kurang mulus, namun konsep tentang surga segar dan menarik dengan kisah tambahan karakter figuran yang menyentuh.

Bukan drama romantis biasa, JTBC menghadirkan perpaduan unik dari Kim Hye Ja dan Son Suk Ku yang memiliki perbedaan usia 42 tahun. Lewat drama Heavenly Ever After, keduanya berperan sebagai pasangan suami-istri.

Genre-nya ringan tapi kamu ragu melihat usia dua pemeran utamanya? Coba baca review singkat di bawah ini untuk mengetahui apakah drakor Heavenly Ever After bagus atau gak! 

 

1. Perbedaan usia yang canggungnya menembus layar

Lee Hae Sook (Kim Hye Ja) di drakor Heavenly Ever After (instagram.com/jtbcdrama)

Akting Kim Hye Ja di Heavenly Ever After benar-benar gak usah diragukan lagi. Seperti biasa, gak lebay dan mengena ke hati. Apalagi, jarang-jarang melihat sang aktris senior jadi pemeran utama di genre romance.

Entah disengaja atau tidak oleh tim produksi, chemistry Kim Hye Ja dan Son Suk Ku yang 42 tahun lebih muda ini memang berasa banget canggungnya sampai menembus layar. Di drama ini, keduanya diceritakan punya perbedaan usia 50 tahun. Tapi masuk episode kedua, romansa antara mereka mulai tumbuh pelan-pelan dan bikin hati luluh juga, kok. 

2. Ada CGI yang mengganggu, tapi selipan kisahnya bikin haru

Ko Nak Joon (Son Suk Ku) di drakor Heavenly Ever After (instagram.com/jtbcdrama)

Dari segi visual, beberapa bagian CGI memang gak terlalu mulus. Misalnya, pada adegan kereta dan neraka. Tapi masih dalam tahap wajar dan gak sampai ganggu alur cerita, sih. Hanya disayangkan saja, mengingat ini bertemakan fantasi yang sudah dipastikan perlu efek spesial untuk membantu meningkatkan kualitas cerita.

Sementara itu, konsep tentang surga yang diperkenalkan terasa segar dan menarik. Beda dari drama-drama yang lain, surga tampak seperti dunia biasa yang punya teknologi unik yang menarik. Bikin saya membatin, 'Bisa banget penulis kepikiran bikin cerita kayak gini.'

Selipan kisah-kisah tambahan dari para karakter figuran juga cukup menyentuh. Nuansa slice of life-nya kuat banget. Beberapa adegan bisa bikin terharu, meski belum sampai titik bikin nangis.

3. Cliffhanger di setiap akhir episode bikin penasaran

still cut episode 2 drakor Heavenly Ever After (dok. JTBC Drama/Heavenly Ever After)

Sebenarnya, plot utama drama ini sudah tertuang di sinopsis resmi. Jujur ketika menonton episode pertama, saya merasa bingung apa lagi yang perlu diceritakan dalam drama sepanjang 12 episode ini.

Namun, kehadiran Som Yi di akhir episode kedua berhasil bikin penasaran. Apalagi identitasnya memang ditutupi oleh tim produksi. Banyak pertanyaan yang muncul seperti siapa dia, kenapa ada di rumah Ko Nak Joon, hingga apa hubungannya dengan pasangan ini?

Dari dua episode yang sudah tayang, tim produksi berhasil memberikan cliffhanger di adegan akhirnya. Walau begitu, kisahnya tetap ringan untuk diikuti dan cocok jadi hiburan akhir pekan. Elemen komedi yang ditambahkan juga cukup membuat tertawa dan gak dipaksakan. 

Kalau kamu penasaran mau coba nonton, kamu bisa menyaksikan episode terbaru Heavenly Ever After setiap Sabtu dan Minggu di Netflix. 

Editorial Team