4 Skill Jurnalistik Wi Jeong Sin di Drakor Nice to Not Meet You

- Insting investigasi yang tajamWi Jeong Sin memiliki insting investigasi yang tajam, tidak takut meliput kasus sulit, dan melakukan penyamaran demi mendapatkan bukti akurat.
- Keahlian negosiasiMeskipun dipindahkan ke divisi hiburan, Wi Jeong Sin berhasil meyakinkan atasan bahwa ia bisa bekerja dengan baik dan memiliki keahlian negosiasi yang baik.
- Jaringan luas dan sumber informasi yang kuatWi Jeong Sin memiliki jaringan luas di dalam dan luar negeri serta menguasai empat bahasa, sehingga memiliki sumber informasi yang kuat.
Wi Jeong Sin (Lim Ji Yeon) merupakan karakter utama perempuan di drakor Nice to Not Meet You. Ia adalah seorang reporter yang setiap harinya bertugas meliput isu-isu politik. Ia memang sudah tertarik dengan dunia jurnalistik sejak masih muda. Ketika kuliah, ia bahkan menjadi mahasiswi terbaik di angkatannya. Ia juga dianugerahi penghargaan jurnalistik dan menjadi penerima termuda di antara reporter lainnya.
Bukan sekadar hobi, Wi Jeong Sin memang berbakat menjadi reporter. Ia punya sejumlah skill jurnalistik yang membuatnya bermental baja dan gak gampang ditumbangkan. Berikut adalah penjelasannya.
1. Insting investigasi yang tajam

Di episode awal, Wi Jeong Sin gak merasa jijik atau takut saat meliput kasus pembunuhan. Padahal, tepat di hadapannya ada mayat korban mutilasi. Ia juga gak ragu melakukan penyamaran demi bisa mendapatkan bukti yang akurat untuk liputannya. Ia sampai dikira oleh Lim Hyeon Jun (Lee Jung Jae) sebagai pelayan bar karena penyamarannya di sebuah bar. Insting investigasi Wi Jeong Sin sangat tajam. Ia adalah sosok yang skeptis dan kritis, sehingga apabila ada sesuatu yang gak beres, ia pasti sudah mencurigainya sejak awal.
2. Keahlian negosiasi

Meskipun divisi hiburan merupakan bidang yang baru, Wi Jeong Sin bisa meyakinkan atasannya bahwa ia bisa bekerja dengan baik. Ia sadar bahwa dipindahkan ke divisi hiburan adalah hal yang sulit. Ia harus mengetahui latar belakang artis dan mengulik kehidupan pribadi mereka agar ia bisa menghasilkan tulisan. Ia yang biasa mengejar politikus kini berusaha membiasakan diri dengan bidang hiburan yang mengharuskannya mengikuti kegiatan idol atau aktor.
Di salah satu episode, ia gagal meliput salah satu artis yang ditugaskan atasannya. Saat ada artis lain yang harus diliput, ia langsung mengajukan diri dengan alasan ia akan menebus kesalahannya sebelumnya. Walaupun agak heran, atasannya itu membiarkan dirinya. Keberhasilannya melobi atasan itu merupakan bentuk skill yang ia miliki, yaitu keahlian negosiasi.
3. Jaringan luas dan sumber informasi yang kuat

Wi Jeong Sin terkadang melakukan liputan tidak hanya di Korea, tetapi juga di luar negeri. Ia sampai belajar agar bisa menguasai empat bahasa, yaitu Korea, Inggris, Tionghoa, dan Arab. Tak heran, ia mempunyai jaringan yang luas dan sumber informasi yang kuat. Pada awal episode, diperlihatkan bahwa ia pernah mewawancarai narasumber eksklusif dari Arab. Ia mengajukan pertanyaan tanpa canggung sedikit pun.
4. Integritas yang tinggi

Wi Jeong Sin juga punya integritas yang tinggi sebagai reporter. Ia diceritakan pernah terkena bom karena sedang membuat liputan di daerah yang sedang berperang. Kakinya hampir diamputasi karena terluka parah akibat ledakan bom tersebut. Namun, kejadian itu gak lantas membuatnya kapok. Malah, ia makin bersemangat untuk mengulik kasus-kasus yang penuh intrik dan belum terpecahkan.
Saat pindah ke divisi hiburan, integritasnya itu juga terlihat ketika ia ditugaskan menulis tentang Lim Hyeon Jun. Ia diminta untuk menyelidiki apakah bintang film erotis tahun 1970-an yang dibahas saat rapat adalah ibu Lim Hyeon Jun atau bukan. Jika iya, hal tersebut bisa menjadi berita besar. Lim Hyeon Jun tahu bahwa hal tersebut memang menjadi peluang baginya, tetapi hati nuraninya merasa bersalah kepada Lim Hyeon Jun. Ia tahu betul Lim Hyeon Jun selama ini berusaha merahasiakan kehidupan pribadinya, terutama yang berkaitan dengan keluarga.
Wi Jeong Sin merupakan reporter yang berbakat. Meskipun di divisi hiburan ia masih sering melakukan kesalahan, ia gak ragu untuk mengintrospeksi diri. Ke depannya, ia akan menjadi karakter yang berkembang karena skill jurnalistik yang ia miliki sudah begitu baik.



















