Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret Sung Joon di press conference The Fiery Priest 2 (dok. SBS/The Fiery Priest 2)

Sung Joon merupakan salah satu pemain baru yang terlibat di drakor The Fiery Priest season 2. Ia berperan sebagai salah satu villain bernama Kim Hong Sik, penjahat klasik yang memiliki beragam cara agar bisnis narkobanya ini dapat berjalan sesuai keinginannya. 

Namun, meski bergabung sebagai karakter penting di drakor ini, Sung Joon mengaku sedikit cemas dengan reaksi penggemar dengan perannya di drakor ini. Terlebih pada season 1, drakor ini mendapatkan sambutan dan prestasi yang sangat baik. Berikut cerita lebih lengkap dari Sung Joon mengenai perannya di The Fiery Priest 2.

1. Dulu sebagai penggemar, Sung Joon mengaku senang dapat bergabung di The Fiery Priest 2

potret Sung Joon di drakor The Fiery Priest 2 (dok. SBS/The Fiery Priest 2)

Mendapatkan peran penting di drakor The Fiery Priest 2, Sung Joon mengucapkan terimakasih telah mempercayainya untuk terlibat di drakor ini. Sebagai salah satu penggemar season 1 drakor ini, ia mengaku selalu bersemangat saat memerankan setiap adegannya.

"Saya bersyukur dan senang bisa menjadi bagian dari musim ke-2 dari drakor ini. Saya adalah penggemar musim pertamanya jadi saya bersemangat untuk terlibat sebagai pemeran." ucap Sung Joon melansir News 1.

2. Di sisi lain, ia merasa cemas bagaimana reaksi penggemar terhadap perannya sebagai Kim Hong Sik

potret Sung Joon di drakor The Fiery Priest 2 (dok. SBS/The Fiery Priest 2)

Sung Joon berperan sebagai penjahat klasik bernama Kim Hong Sik di drakor ini. Diceritakan karakternya merupakan korban penjualan orang pada kartel narkoba saat usianya belia. Namun, di usia dewasa ia malah membangun bisnis di jalur yang sama.

Ia tak banyak tingkah dan bicara, meski bisnis dan sumber daya manusianya terbilang kuat dalam bisnis ini. Pribadinya sangat berwibawa dan tak suka direndahkan, bahkan polisi Busan pun langsung tunduk di bawah perintahnya. Tak hanya sikap, penampilan fisik Kim Hong Sik sangat menandakan bahwa ia adalah penjahat klasik. Dimana di setiap tubuhnya terdapat bayak tato dengan tatapan yang selalu tajam.

Meski mendapatkan peran penting di drakor ini, Sung Joon mengaku cemas dengan reaksi penggemar terhadap perannya. Ia mengatakan, "Kim Hong Sik merupakan penjahat yang benar-benar kejam tanpa batas. Ia eseorang yang tanpa ampun dan tidak takut pada hukum. Karakter ini berbeda dari karakter yang pernah saya mainkan sebelumnya, jadi saya merasa cemas dan sangat menunggu reaksi penggemar terhadap peran saya ini".

3. Meski Sung Joon merasa cemas, tim produksi yakin penggemar akan terkesan dengan penampilannya

potret Sung Joon di drakor The Fiery Priest 2 (dok. SBS/The Fiery Priest 2)

Meski Sung Joon mengaku belum pernah memerankan karakter seperti Kim Hong Sik. Tim produksi yakin bahwa penggemar akan terkesan dengan penampilannya. Sung Joon disebut sebagai aktor yang berbakat dalam memainkan peran ini, bahkan fokusnya dalam memainkan peran ini tak bisa ditandingi.

“Sung Joon adalah aktor berbakat yang secara konsisten menunjukkan fokus luar biasa. Begitu kamera mulai merekam, karismanya lansug terpancar. Kami yakin pemirsa akan terkesan dengan penampilannya yang akan memberikan intensitas dalam drama ini." ucap perwakilan Tim Produksi drakor The Fiery Priest 2.

Dalam penayangan dua episode pertama drakor The Fiery Priest 2, Kim Hong Sik merupakan pimpinan kartel narkoba yang sangat ditakuti. Ia tak banyak tingkah dan bicara, namun langsung bertindak sesuai keinginannya. Saat para bawahannya berusaha menunjukkan pengaruh mereka, ia memilih menolak dan hanya fokus pada kelancaran bisnis mereka. Apakah Kim Hong Sik punya misi terselubung di episode berikutnya? Tunggu jadwal tayang drakor The Fiery Priest 2 di Disney+ Hotstar setiap Jumat dan Sabtu, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team