5 Alasan Uang Dianggap Jadi Sumber Masalah di Cashero

- Uang menjadi syarat utama untuk menggunakan kekuatan super
- Uang memaksa Kang Sang Ung hidup dalam dilema tanpa pilihan ideal
- Uang menghubungkan konflik pribadi dengan konflik yang lebih besar
Di Cashero (2025), uang bukan cuma pelengkap cerita, tapi justru jadi pusat dari berbagai konflik yang dialami Kang Sang Ung (Lee Junho). Ia memiliki kekuatan super yang hanya bisa diaktifkan dengan uang tunai, membuat setiap aksi heroik selalu dibarengi konsekuensi finansial.
Namun, peran uang di Cashero tidak berhenti sampai di situ. Seiring berjalannya cerita, uang terus muncul sebagai pemicu masalah baru, dari konflik personal, tekanan moral, hingga ancaman yang membahayakan nyawa. Alih-alih menjadi solusi, uang justru berulang kali memperumit hidup Sang Ung. Berikut lima alasan kenapa uang akhirnya dianggap sebagai sumber masalah utama di Cashero.
1. Uang menjadi syarat utama untuk menggunakan kekuatan super

Kekuatan super Sang Ung hanya bisa aktif ketika ia memiliki uang tunai. Aturan ini langsung menempatkan uang sebagai faktor penentu hidup dan mati, bukan sekadar alat bantu. Tanpa uang, Sang Ung tidak bisa menolong siapa pun, bahkan tidak bisa melindungi dirinya sendiri.
Masalahnya, setiap kali kekuatan digunakan, uang tersebut langsung habis. Semakin sering ia memakai kekkuatannya, maka uangnya juga akan mekin berkurang. Di titik ini, uang tidak mendukung kepahlawanan, melainkan justru membatasinya.
2. Uang memaksa Kang Sang Ung hidup dalam dilema tanpa pilihan ideal

Setiap konflik yang dihadapi Sang Ung selalu berujung pada pilihan sulit. Menggunakan kekuatan berarti kehilangan uang yang ia kumpulkan dengan susah payah, sementara menahan diri justru membuat tubuhnya menanggung rasa sakit. Saat memilih tidak menolong orang yang membutuhkan, Sang Ung mengalami reaksi fisik berupa gangguan kulit yang menyiksa.
Uang pun menghapus kemungkinan adanya pilihan “yang benar”. Apa pun keputusan yang diambil, selalu ada harga yang harus dibayar, itulah sumber tekanan moral dan emosional yang terus menghantui.
3. Uang menghubungkan konflik pribadi dengan konflik yang lebih besar

Awalnya, masalah uang Sang Ung bersifat personal, menabung untuk membeli rumah dan menikah dengan Min Suk (Kim Hye Jun). Namun, konflik ini perlahan berkembang ketika kekuatannya menarik perhatian pihak-pihak berbahaya.
Sejak memiliki kekuatan, Sang Ung terseret ke berbagai masalah yang mengancam hidupnya. Utang masa lalu, eksperimen manusia super, hingga perburuan oleh Mundane Vanguard semuanya berakar pada kepentingan finansial. Uang menjadi benang merah yang menyatukan konflik rumah tangga, kriminal, dan sistemik dalam cerita.
4. Uang mengubah kekuatan dan manusia menjadi komoditas

Di tangan Mundane Vanguard, kekuatan super diperlakukan sebagai aset yang bisa diekstraksi dan dimanfaatkan. Nilai seorang manusia ditentukan oleh seberapa besar keuntungan yang bisa diambil dari kekuatannya.
Sementara itu, Sang Ung justru harus mengorbankan uangnya sendiri untuk menggunakan kekuatan. Dua kondisi yang bertolak belakang ini menunjukkan bagaimana uang mengendalikan kekuasaan, dimana satu pihak menumpuk keuntungan, sementara pihak lain terus dikuras hingga nyaris habis.
5. Uang menegaskan ketimpangan hidup Kang Sang Ung

Kang Sang Ung bukan berasal dari keluarga kaya. Karena itu, setiap uang yang ia keluarkan terasa sangat krusial bagi kelangsungan hidupnya. Kekuatan super yang seharusnya menjadi anugerah justru berubah menjadi beban karena keterbatasan ekonomi.
Melalui karakter Sang Ung, drama ini menyoroti ketimpangan sistem secara halus. Orang dengan sumber daya minim dipaksa berkorban lebih besar, sementara mereka yang berada di puncak kekuasaan punya lebih banyak ruang untuk bertahan.
Di sini, uang dianggap sebagai sumber masalah bukan karena jumlahnya, melainkan karena perannya yang terlalu besar dalam menentukan pilihan hidup. Uang mengontrol kekuatan, konflik, dan arah nasib para karakter. Lewat kisah Kang Sang Ung, drama Cashero ini menyampaikan pesan pahit dalam sistem yang timpang, bahkan kekuatan super pun tidak selalu cukup untuk membebaskan seseorang dari masalah hidup.


















