ilustrasi cancel culture (freepik.com/freepik)
Untuk tetap bertahan di tengah kerasnya industri hiburan Korea Selatan, para selebritas harus mematuhi aturan tertulis maupun tidak tertulis yang berlaku. Jika melanggar, maka besar kemungkinan oknum tersebut akan mendapatkan sanksi sosial atau biasa disebut cancel culture. Bukan sebatas tindakan merugikan orang lain saja yang dikategorikan sebagai skandal, tetapi juga perbuatan pribadi seperti berkencan.
Namun, terdapat dua kemungkinan jika seorang artis dikonfirmasi menjalin asmara. Pertama, penggemar akan setuju dan mendukung penuh, dan kedua penggemar justru menentang keras dan berbalik menjadi hater dalam sekejap. Terlebih, jika mereka berkencan dengan orang yang dianggap problematik, serta tak sesuai dengan shipper pilihan fans.
Menurut Korea JoongAng Daily, hal ini karena masyarakat Korea masih menjunjung standar moral tinggi dan memandang bahwa selebritas bukan hanya sekadar sosok yang menghibur, tetapi juga menjadi contoh baik yang bisa ditiru.
Apalagi bagi artis dengan image yang sudah tercoreng sangat susah untuk muncul ke industri hiburan dan mendapatkan kembali popularitas mereka. Khususnya pada idol KPop yang mengandalkan citra lebih relevan dibandingkan aktor.
“Saat ini, kesuksesan penyanyi KPop bergantung pada dukungan dari fandom dibandingkan persetujuan dari masyarakat umum, hal ini karena fandom-nya sangat beragam sehingga sebagian besar penggemar seperti penggemar non-Korea yang cenderung tidak terlalu peduli dengan skandal moral tetap tidak merasa terganggu dan tetap memberikan dukungan,” ucap kritikus budaya pop, Jeong Deok Hyun, seperti dikutip dari Korea JoongAng Daily.
Nah, untuk itu, mari jadi penggemar yang bijaksana, yuk! Selama mereka bahagia dengan pasangannya, tak ada salahnya kita sebagai penggemar turut mendukung dan mendoakan yang terbaik. Karena bagaimanapun, mereka adalah manusia biasa yang memiliki hak untuk merasakan jatuh cinta.