Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Aktor Korea Pernah Jadi Korban Diskriminasi Ras, Ada Lee Byung Hun

Park Seo Joon dan Lee Byung Hun (instagram.com/awesome_ent_official | instagram.com/byunghun0712)

Diskriminasi ras telah membuat aktor Korea Selatan jadi terpuruk karena perasaan tidak diterima dalam kehidupan sehari-hari maupun pekerjaan. Mereka menghadapi penghinaan hingga tindakan buruk dari orang lain yang memandang remeh mereka. Mereka jadi kecewa karena hal itu.

Berikut pengakuan deretan aktor Korea yang pernah mengalami perlakuan tak adil dari orang yang menilai berdasarkan asal-usul kebangsaannya. Diskriminasi tersebut membuat mereka kesusahan dalam berbagai situasi. Dari Lee Byung Hun hingga Park Seo Joon, berikut deretan aktor yang pernah jadi korbannya.

1. Lee Byung Hun

Lee Byung Hun (instagram.com/byunghun0712)
Lee Byung Hun (instagram.com/byunghun0712)

Lee Byung Hun memulai kariernya di industri film Hollywood dengan film GI Joe: The Rise of Cobra (2009). Ia juga membintangi Red 2 (2013) dan Terminator Genisys (2015). Ia memang membuat banyak orang terkesan dengan kariernya di Hollywood. Namun, dia tetap menerima diskriminasi dari rekan-rekannya sendiri.

Lee Byung Hun pernah mengungkap dalam wawancara dengan Dailian, bahwa beberapa orang yang bekerja dengannya di industri Hollywood mengabaikan usahanya untuk memperkenalkan diri. Mereka bahkan menolak melakukan kontak mata dengannya. Mereka sampai tak mau menjabat tangannya sampai proses syuting selesai.

Lee Byung Hun tak hanya sedih, tetapi juga ingin menangis dan merasa marah. Selain saat syuting, pekerja di kedai kopi juga pernah mengiranya sebagai Ken Jeong, aktor Korea-Amerika. Namun, dia perlahan terbiasa dengan diskriminasi itu. Terlepas dari semua itu, sang aktor kini bangga karena karya dari Asia juga sudah mendunia. Ia tahu kekuatan film Parasite (2019) yang diakui secara global. Ia juga bangga karena Squid Game yang dibintanginya jadi populer bahkan saat dirinya ke Amerika Serikat.

2. Christian Lagahit

Christian Lagahit (instagram.com/chrisyan8)

Dalam sebuah wawancara pada 2021, Christian Lagahit mengaku pernah diamati oleh seorang perempuan di bus. Pada awalnya, dia mengira perempuan itu hanya melihat pada para pelajar di depannya. Beberapa menit setelahnya, ia terkejut saat merasakan sesuatu menghantam wajahnya. Ternyata, perempuan itu memukul wajahnya dengan kubis.

Akibatnya, kacamatanya jatuh dan rusak. Perempuan lain pun mengatakan padanya, bahwa orang yang memukulnya itu hanya ingin dia keluar dari bus karena dia bukanlah orang Korea. Padahal, tak ada bus khusus untuk orang asing di Korea. Ditambah lagi, bus yang dia tumpangi itu adalah bus terakhir yang ada untuk mengantarkan.

Christian Lagahit menyadari, tak ada yang bahkan peduli padanya dalam situasi itu. Ada banyak orang di bus itu, tetapi tak ada orang yang membantunya. Hal itu membuat aktor asal Filipina ini sakit hati. Ia sedih karena tak ada orang yang punya niat untuk membantunya. Ia tak bisa melakukan apa pun, bahkan untuk sekadar mengeluh. Terlebih, perempuan yang menyerangnya itu mengatakan hal kasar padanya, yaitu “Semua orang asing di Korea adalah orang jahat!”

Christian Lagahit pun menyadari, bahwa diskriminasi di Korea Selatan adalah hal yang umum. Ia kerap mendengarkan pernyataan orang asing lain yang mengalami perlakuan buruk serupa. Ia juga mengingat, bahwa warga lokal Korea enggan duduk di sampingnya dalam perjalanan bus lain. Ia berharap kesuksesan Squid Game yang dibintanginya membuka lebih banyak kesempatan bagi aktor asing lain untuk memerankan tokoh penting, selain sebagai pekerja pabrik atau karakter pendukung.

3. Lee Seo Jin dan Park Seo Joon

Lee Seo Jin dan Park Seo Joon (instagram.com/antenna_official | instagram.com/bn_sj2013)

Warganet mengungkap kemarahan saat menemukan momen pelanggan asing mengutarakan komentar rasis pada Lee Seo Jin dan Park Seo Joon di Youn’s Kitchen pada 2021. Dalam video itu, sepasang suami istri dari Jerman memesan makanan. Seorang laki-laki berbicara dengan Lee Seo Jin, yang diterjemahkan menjadi “Ada pria Korea yang tampan di sini.”

Namun, penonton yang memahami bahasa Jerman menyadari bahwa sebenarnya laki-laki itu mengatakan, “Ada laki-laki Korea yang gay di sini.” Penonton mengungkap, laki-laki itu mungkin mengatakannya karena tahu betapa Lee Seo Jin tak bisa memahami ucapannya yang merendahkan.

Dalam contoh lain, seorang pelanggan asal Swiss diduga membuat pernyataan yang penuh stereotip. Namun, staf yang menyuntingnya tidak menerjemahkannya sama sekali. Ada pula pasangan lain yang menyebut Lee Seo Jin dan Park Seo Joon sebagai gay.

Sementara itu, ada pasangan dari Swiss yang mengungkap bahwa Lee Seo Jin pasti berdarah campuran. Mereka membuat pernyataan rasis, seolah-olah orang Asia pada umumnya jelek, sehingga Lee Seo Jin pasti berdarah campuran. Pada akhirnya, kedua klip yang kontroversial itu sudah dihapus dari acada Youn’s Kitchen yang diunggah di YouTube.

4. Chae Jong Hyeop

Chae Jong Hyeop (instagram.com/chaejh_)

Melalui wawancara dengan W Korea pada 2024, Chae Jong Hyeop mengaku menjalani hidup dengan penuh semangat saat masih SMA di Afrika Selatan. Dia berjuang untuk bisa lulus, mengalami kendala bahasa, menghadapi rasisme, kesepian, hingga menemukan jalan hidupnya. Ia mulai pergi ke gym untuk menumbuhkan kepercayaan dirinya lewat olahraga.

Pada saat itulah, Chae Jong Hyeop mulai menjadi model lokal. Namun, teman-temannya lebih tinggi dan memiliki proporsi tubuh yang lebih baik darinya, hingga dia sering gagal dalam audisi. Akhirnya, dia memutuskan ke Korea dan menjadi seorang aktor. Ia merasa telah menemukan apa yang dia inginkan dengan profesinya tersebut kini.

Aktor Korea Selatan di atas membuat publik menyadari, betapa diskriminasi masih umum dialami oleh banyak orang. Mereka jadi korban dari stereotip hingga komentar buruk yang terkesan merendahkan. Padahal, mereka berhak untuk diperlakukan lebih baik dengan dihargai.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us