Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Alasan Agensi Tak Setop Jual Album KPop di Synnara, Toko Kim Ki Soon

distributor album KPop (dok. koreaboo)
distributor album KPop (dok. koreaboo)

Usai dikabarkan berafiliasi dengan sekte sesat Baby Garden, tempat penjualan album KPop, Synnara, ramai diboikot penggemar. Pemboikotan oleh penggemar ini ternyata gak mempan buat agensi KPop, lho.

Buktinya, sederet agensi masih terus mendistribusikan album artis mereka ke Synnara hingga saat ini. Gak mudah menghentikan distribusi, ternyata ini alasan yang disampaikan beberapa agensi kepada Dispatch beberapa waktu lalu. Simak alasan selengkapnya berikut ini!

1. Agensi yang tidak memberhentikan distribusi album mereka ke Synnara

Album KPop (koreaboo.com)
Album KPop (koreaboo.com)

Dispatch mengungkapkan sebanyak 18 agensi besar KPop belum memberhentikan distribusi album artis mereka ke Synnara meski penggemar telah memboikotnya. Agensi-agensi tersebut antara lain:

  1. Starship Entertainment
  2. WM Entertainment
  3. IST Entertainment
  4. SM Entertainment
  5. Pledis Entertainment
  6. HIGHUP Entertainment
  7. Bighit Music Entertainment
  8. Source Music Entertainment
  9. Cube Entertainment
  10. iMe Korea
  11. Maroo Entertainment
  12. Mystic Story Entertainment
  13. Popmusic Entertainment
  14. JYP Entertainment
  15. Star Empire Entertainment
  16. Superbell Company
  17. Wakeone Entertainment
  18. RBW Entertainment

Starship dan Pledis sendiri secara terbuka sudah mengumumkan bahwa mereka memboikot distributor ini. Hanya saja, album mereka masih terlihat di rak toko Synnara tersebut.

2. Ada kontrak yang mengikat antara agensi dengan distributor dan Synnara

Album KPop (twitter.com/hmvwestfield)
Album KPop (twitter.com/hmvwestfield)

Dalam penjualan album KPop, ada kontrak antara agensi dengan distributor dan distributor dengan toko penjual seperti Synnara. Dengan kontrak tersebut, agensi dapat memasok album ke distributor. Kemudian, distributor akan mendistribusikan album tersebut ke berbagai toko, termasuk Synnara. Masalahnya, kontrak yang dibuat berjangka panjang dan membuat agensi sulit untuk memutus hubungan dengan Synnara.

"Bisa saja (agensi minta distributor menyetop penjualan di toko tertentu), tetapi ini bukan masalah yang sederhana. Jika kontraknya hanya kesepakatan satu kali, kamu bisa menghentikan penjualan album ke Synnara. Namun, agensi, distributor, dan Synnara telah terikat kewajiban kontrak untuk jangka waktu yang lama," terang salah satu perwakilan agensi kepada Dispatch, dilansir Koreaboo, Kamis (6/4/2023).

3. Masalah pendiri Synnara, Kim Ki Soon, tidak termasuk dalam pelanggaran kontrak

Kim Ki Soon, pendiri Synnara (dok. Netflix/In the Name of God: A Holy Betrayal)
Kim Ki Soon, pendiri Synnara (dok. Netflix/In the Name of God: A Holy Betrayal)

Dalam kontrak tersebut, memang ada beberapa hal yang dapat menghentikan distribusi album ke Synnara. Namun, masalah pribadi ketua Synnara tak termasuk di dalamnya.

"Katakanlah ada ilegalitas dalam proses penjualan. Agensi dan distributor tidak dapat meminta larangan penjualan berdasarkan pelanggaran kontrak. Masalah pribadi ketua Synnara tidak disebabkan oleh kontrak penjualan. Album tidak dapat dihapus secara paksa dari Synnara begitu saja," tambahnya.

4. Akan menjadi masalah untuk agensi kecil

distributor album KPop (dok. koreaboo)
distributor album KPop (dok. koreaboo)

Dengan menghentikan distribusi album, agensi-agensi kecil akan kena imbas besar. Hal ini lantaran Synnara memberikan jaminan jumlah minimum album (minimum guarantee/MG) yang akan mereka beli ke agensi kecil dan menengah.

"Dengan kata lain, Synnara akan membayar agensi untuk pendistribusian album artis mereka. Misalnya, Synnara akan membeli 20.000 album ke agensi. Jika agensi menerima MG tersebut, maka tidak mungkin agensi dapat mengambil album artis mereka dari rak Synnara," sambung mereka.

5. Agensi sulit mengubah jangka waktu kontrak dan menyerahkan keputusan kepada penggemar

Album KPop  (twitter.com/hmvManchester)
Album KPop (twitter.com/hmvManchester)

Agensi mengaku sulit untuk mengubah jangka waktu dalam kontrak yang telah ditandatangani. Apalagi, penjualan luar negeri oleh Synnara tidak dapat diabaikan. Saat ini, agensi lebih mengimbau kepada penggemar untuk memilih distributor selain Synnara.

"Sulit untuk memberikan jawaban saat ini. Penjualan di luar negeri juga tidak bisa diabaikan. Pada akhirnya, agensi menyerahkan pilihan kepada para penggemar jika ingin melakukan boikot. Apabila penggemar membeli album dari distributor lain, maka Synnara akan menjadi pihak yang paling terpengaruh," tutup agensi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zahrotustianah
Immanuel Aprilio
Zahrotustianah
EditorZahrotustianah
Follow Us