TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Cara Ampuh Kim Da Mi untuk Menjaga Kesehatan Mental

Beri ruang untuk diri sendiri itu penting

Kim Da Mi (instagram.com/d_a___m_i)

Aktris muda asal Korea Selatan, Kim Da Mi, tidak luput dari gangguan mental. Beruntung ia punya metode yang bisa jadi alternatif healing. Namun tak bisa ditampik, memelihara mental tetap positif di tengah kesibukan memang tantangan besar bagi seorang aktris.

Bintang upcoming drakor Nine Puzzle tersebut belum lama menghadiri sesi wawancara spesial M-Terview bersama Marie Claire Korea. Dalam acara itu, Kim Da Mi mengekspos tipsnya menjaga kesehatan mental tetap positif, seperti yang telah terangkum di bawah ini.

1. Quality time menjadi prioritas utama

Kim Da Mi (instagram.com/d_a___m_i)

Kim Da Mi menempatkan quality time sebagai prioritas utama dalam menjaga kesehatan mental. Pilihan yang lebih penting dari sekadar melakukan segala sesuatu dengan ala kadarnya. Lebih dari itu, ia menikmati setiap momen dengan sangat baik.

Aktris yang populer usai bintangi Itaewon Class itu pun menyematkan aktivitas tidur ke dalam momen berharga. Menurutnya yang bisa tidur hanya 3 jam saat padat jadwal, waktu istirahat ini saat di mana ia merivitalisasi tubuh dan jiwa yang lelah.

Meskipun waktu tidurnya cenderung singkat, Kim Da Mi mampu melawan kelelahan mental dengan melepaskan semua pikiran yang carut marut. Ini termasuk pula salah satu upaya merelaksasikan tubuh dan melatih agar seterusnya mendapatkan tidur berkualitas.

Baca Juga: 7 Drakor Romantis yang Dibintangi Park Hyung Sik, Pemain Doctor Slump

2. Memberi ruang untuk diri sendiri

Kim Da Mi (instagram.com/d_a___m_i)

Penting untuk bersosialisasi dan membangun relasi dengan banyak orang. Namun jangan lupa ketika saat seluruh dunia terasa runtuh, masih ada diri sendiri yang bisa diandalkan. Begitu pun yang ada dalam prinsip Kim Da Mi ketika ia kehilangan segalanya.

Ia menyadari segala yang ia miliki bisa hilang, tetapi saat itu, satu-satunya support system tidak lain tidak bukan adalah dirinya. Bukan orang lain yang selama ini bercanda tawa atau mereka yang bahkan terlihat bersama dengannya setiap saat.

Penting baginya memahami diri sendiri dan merenungkan perjuangannya. Alih-alih fokus pada segala hal yang membuatnya kecewa, ia lebih berusaha untuk merenungkan perjuangannya sampai bisa di tahap ini. Dengan begitu, rasa syukurlah yang akan muncul.

Verified Writer

Ristiani Umayang

Logophile

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya