Oh Yoo Kyung, Menteri Keamanan Pangan dan Obat-obatan (dok. Yonhap News/Chun Kyung Hwan)
Dilansir The JoongAng, pada 23 Februari, Menteri Keamanan Pangan dan Obat-obatan Oh Yoo Kyung menjelaskan dalam konferensi pers yang diadakan di sebuah restoran di Seoul. Oh Yoo Kyung menyatakan, jika pihaknya melakukan analisis sekitar 650 juta database pada tahun lalu.
Database tersebut diunggah di Narcotics Information Management System (NIMS). Pada sistem tersebut, setiap tahun setidaknya ada 100 juta resep obat medis yang dilaporkan ke NIMS.
Dari hasil analisis tadi, setidaknya ada 51 orang dan institusi medis, termasuk Yoo Ah In, yang diberi resep atau diresepkan propofol dengan dosis di atas rata-rata. Oleh karena itu, pada bulan November tahun yang sama, Badan Kepolisian Metropolitan Seoul ditugaskan untuk menyelidiki para terduga tersangka tadi.
"Polisi melakukan penyelidikan dan menemukan, jika dia (Uhm Hong Sik) adalah dia (Yoo Ah In). Itu bukan karena kami berusaha menangkapnya," ujar Oh Yoo Kyung seperti dilansir The JoongAng.
Oh Yoo Kyung juga menjelaskan, jika pihaknya tidak berusaha menangkap Yoo Ah In. Namun, karena di sistem tadi ada nama Uhm Hong Sik. Lalu, ketika diselidiki ternyata dia adalah Yoo Ah In. Ia juga menambahkan, jika pihaknya bukan menangkap sosok Yoo Ah In.
"Mereka bilang saya menangkap Yoo Ah In. Tidak begitu, saya menangkap Uhm Hong Sik," jelas Oh Yoo Kyung seperti dilansir The JoongAng.