Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
20250725 GD_00100.jpg
konser "Ubermensch" G-Dragon di Jakarta 2025 (dok. Galaxy Corporation)

Intinya sih...

  • Konser G-Dragon di Jakarta disebut nge-set standar baru konser KPop

  • Desain visual panggung yang megah, gak membosankan, dan unik.

  • Mengajak penonton untuk refleksi bareng dan menonjolkan sisi GD yang artistik, tapi juga punya gimik.

Jakarta, IDN Times - Konser G-Dragon nge-set standar baru konser KPop? Mari kita bedah!

G-Dragon akhirnya kembali menggelar konsernya di Jakarta setelah terakhir kali bertandang pada 2017. Konser yang merupakan rangkaian tur dunia untuk mempromosikan album teranyarnya, Ubermensch, ini digelar selama 2 hari di Indonesia Arena GBK, Jakarta, pada 25 dan 26 Juli 2025.

Konser ini berhasil menyedot sekitar 22 ribu penonton yang menurut pantauan saya, dihadiri gak cuma sama FAM, penggemar GD, dari Indonesia saja, melainkan luar negeri.

Gegap gempita konser ini meninggalkan kesan mendalam bagi para penontonnya. Pulang dari konser, saya pribadi merasa penuh, karena konser ini terlihat begitu megah, mewah, dan mahal, tapi di sisi lain terasa begitu intim dan menghangatkan. Ini beberapa alasan mengapa konser ini istimewa.

konser "Ubermensch" G-Dragon di Jakarta 2025 (dok. Galaxy Corporation)

1. Desain panggung yang lebih dari kata megah

Kalau bicara konser KPop, visual panggung tuh memang penting banget. Konser KPop lain yang pernah saya datangi kerap meriah dengan permainan lighting yang keren. Namun pada konser GD, semuanya terasa di tingkat lanjutan.

Tiap lagu punya set panggung yang berbeda-beda, artistik, dan gak pelit efek. Konfeti dan semburan asap, misalnya. Efek visual ini sering digunakan, gak hanya di awal dan akhir konser saja.

Desain panggung yang selalu berganti-ganti memberikan pengalaman visual yang gak membosankan. Unik-unik pula, seperti kemunculan balon raksasa berbentuk dua pria di logo Ubermensch, lift hidrolik di panggung utama dan tambahan yang penggunaannya gak monoton, hingga crane yang mengangkat GD ke ketinggian untuk menyapa penggemar di tribun atas. Crane tersebut bahkan didesain dengan sejumlah lighting berbentuk bunga daisy yang menjadi ciri khas GD. Beda dan mewah!

Nah, layar jumbotron di konser ini juga gak hanya dua, tapi lebih! Bukan cuma dalam format vertikal, melainkan juga horizontal. Di bagian utama panggung, layar horizontal juga sekaligus menjadi bagian dari atraksi, karena bisa naik-turun menyesuaikan konsepnya. Sementara yang menggantung di tengah venue dibuat menghadap ke semua sisi penonton sehingga duduk di kategori mana pun rasanya tidak mengecewakan. Visual panggung yang disajikan membuat konser ini benar-benar terasa mahal.

2. Mengajak penonton untuk refleksi bareng

konser "Ubermensch" G-Dragon di Jakarta 2025 (dok. Galaxy Corporation)

Seperti tulisan saya sebelumnya tentang Nonton Konser Serasa Terapi Diri, G-Dragon gak hanya menyajikan hingar-bingar audio visual dalam konser musiknya, tapi juga momen untuk melakukan refleksi bareng sebagai sesama manusia.

Dalam setiap video yang diputar, GD kerap menyematkan cerita-cerita tentang manusia dan kehidupan, serta kalimat-kalimat refleksi yang memotivasi. Di akhir, ia duduk bukan sebagai penyanyi, melainkan sutradara konser ini, untuk memberikan cerita perkembangan dirinya dan makna Ubermensch yang penuh filosofi selama kurang lebih 5 menit, membuat penonton khidmat menyimak. Selengkapnya, kamu bisa baca di artikel sebelumnya, ya.

3. Menonjolkan sisi GD yang artistik, tapi juga punya gimik

konser "Ubermensch" G-Dragon di Jakarta 2025 (dok. Galaxy Corporation)

Konser "Ubermensch" ini juga punya nuansa yang berbeda, apalagi jika kamu pernah menonton aksi pertunjukan solo GD dan BIGBANG sebelumnya. Di konser ini, sisi artistik seorang G-Dragon memang sangat menonjol. Namun, yang lebih mengejutkan adalah sisi sang superstar yang kini terlihat lebih santai.

Pertama, video rekaman yang diputar selama konser tidak menggembor-gemborkan aura mahal GD yang sulit dijangkau itu, melainkan sebaliknya. Ada VT masa kecilnya, cerita tentang hidup yang kini lebih terasa normal dan proses behind the scene penggarapan konser.

Kemudian di panggung, pria yang bernama Kwon Ji Yong ini juga lebih banyak senyum, tertawa, dan bahkan bertingkah konyol. Ia bahkan mudah teralihkan dengan tingkah laku penggemarnya di Jakarta yang unik-unik. Alih-alih mengabaikan, GD malah merespons dan meladeni dengan santai, menghasilkan momen-momen gimik spontan yang menghibur. Sang idola juga berusaha menjangkau sebisa mungkin penggemarnya, dengan crane untuk yang duduk di atas, dan berkeliling di area bawah.

Lewat konser "Ubermensch" ini, G-Dragon membuktikan bahwa ia adalah seorang seniman sejati, superstar, dan sekaligus manusia biasa. Ia menunjukkan bahwa konser bukan hanya medium untuk mempertontonkan karya musiknya saja, melainkan juga pemikiran-pemikiran di baliknya dengan cara yang artistik. Dan GD tahu betul bagaimana mengeksekusinya.

Editorial Team