Di program Video Star pada 2017, Kiggen mengatakan, dia adalah generasi ketiga imigran Jepang. Ia tumbuh besar dengan bicara menggunakan bahasa Jepang, karena ibunya tidak bisa berbahasa Korea saat dia masih kecil. Ia merantau ke Seoul untuk mewujudkan mimpinya dan tinggal di sebuah kamar kecil.
Kiggen pun mendaftar di situs lowongan kerja untuk orang asing. Lalu, seseorang menghubunginya dan mengatakan dia yang sudah cukup umur mungkin sudah mengerti pekerjaannya. Orang itu memperkenalkan diri sebagai pekerja dari bagian yang menangani suara dari dunia hiburan. Orang itu memberi USB berisi video.
Kiggen diminta menerjemahkan video film dewasa di dalamnya. Ia pun mengklaim, pornografi sudah jadi industri tersendiri di Jepang. Penerjemahnya pun menerima bayaran rutin. Ia menerjemahkan video berdurasi 60 menit dalam waktu 10 menit. Ia kelelahan mental, meski mengerjakan dengan cepat. Dia menerima bayaran lebih besar dibanding gaji normal penerjemah dalam sebulan penuh.
Idol KPop di atas cukup menikmati pekerjaannya yang mengandalkan kemampuan dalam berbahasa dan kecepatan. Mereka dipercaya menerjemahkan untuk berbagai acara dan konten yang penting di industri hiburan. Tentunya, kepercayaan itu tidak mudah didapatkan oleh mereka.