G-Dragon BIGBANG (instagram.com/xxxibgdrgn)
G-Dragon dikritik karena dianggap menunjukkan penampilan tak pantas selama konser pada 2009. Namun, dia dibebaskan dari tuduhan pelanggaran undang-undang perlindungan anak dan penampilan lagu terlarang. Menurut YG Entertainment, lagu “Korean Dream” dan “She’s Gone” memang dilarang karena rating dewasa.
Meski begitu, lagu itu hanya ditampilkan di konser sehingga secara teknis tak melanggar hukum apa pun terkait penampilan. Terlebih, konsernya tak diberi rating tertentu, sehingga penampilan apa pun bebas untuk melewati batas. Sedangkan untuk protes penampilan yang tampak bak adegan ranjang untuk lagu “Breathe”, diputuskan bahwa itu hanya bertujuan untuk mengekspresikan lagu secara dramatis. Jadi, tak bisa dianggap sebagai tindakan cabul.
Kasusnya tak sampai pada pengadilan, tetapi pihak agensi hanya diminta membayar denda. Selain itu, terdapat syarat bahwa DVD konser G-Dragon yang tidak diedit hanya akan dijual pada orang yang berusia di atas 18 tahun. Anak di bawah umur hanya boleh membeli versi yang sudah diedit untuk menghapus penampilan kontroversial itu.
G-Dragon sempat akui terpuruk akibat kontroversi ini dalam wawancara pada 2010. Ia mengaku hanya ingin menunjukkan sisinya yang lebih garang dan bebas karena konser itu tak disiarkan pada publik. Ia juga tak paham mengapa hanya penampilan kontroversial itu yang disorot, mengingat dirinya juga menunjukkan sisi ceria dan kerennya dalam keseluruhan konser.
G-Dragon malu karena artikel tentang kontroversi itu dilihat oleh orangtuanya. Ia merasa orang lain salah paham padanya. Sebab, lagu “Breathe” bercerita tentang orang yang tak mau bangun karena tipe idealnya terus muncul dalam mimpi. Dia hanya mau menyesuaikan dengan makna lagu yang bertema fantasi, demi menggambarkan orang yang tenggelam dalam mimpinya di ranjang. Ia tak menganggapnya sebagai hal yang seksual. Meski begitu, dia tetap menerima seluruh kritik ini.