Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kim Jaejoong (instagram.com/inkode_official)
Kim Jaejoong (instagram.com/inkode_official)

Kim Jaejoong telah menjadi korban dari sasaeng fans yang tanpa henti mengusik hidupnya. Segala upaya sudah dilakukan olehnya untuk menjauhi mereka, tetapi semuanya tidak mempan. Ia selalu dilanda keputusasaan akan situasi yang dihadapinya selama bertahun-tahun.

Terlebih lagi, perbuatan jahat sasaeng fans tidak dianggap sebagai hal serius oleh kepolisian di masa lalu. Jaejoong pun sempat mengutarakan pengalaman menyeramkannya saat terus diganggu sasaeng fans, tanpa bisa berbuat banyak untuk mengatasinya. Yuk, simak!

1. Khawatir akan perbuatan sasaeng fans yang merugikan orang lain

Kim Jaejoong (instagram.com/jj_1986_jj)

Jaejoong sempat menegur sasaeng fans di akun Twitter pribadinya pada 2013. Ia menyindir sasaeng fans yang menyenggol tubuh orang tua saat sibuk memotretnya. Ia tidak mengerti, alasan mengapa fans tersebut lebih peduli pada hasil fotonya ketimbang meminta maaf atau membantu orang tua yang tersenggol tersebut.

2. Jadi korban fitnah dari kabar kencan palsu

Kim Jaejoong (instagram.com/jj_1986_jj)

Seorang sasaeng fans pernah mengklaim dirinya sebagai pacar dari Jaejoong pada 2024. Pelakunya mengaku menikmati kencan dengan Jaejoong. Ia bahkan mengunggah beberapa foto yang diklaim sebagai bukti. Hanya saja, foto itu bukti palsu. Sebab, pelaku menggunakan orang pengganti dengan hoodie dan gaya rambut yang mirip dengan yang digunakan Jaejoong di bandara.

Jaejoong menyindir sasaeng fans tersebut, mengklaim bahwa sasaeng fans tersebut sangat jago mengarang cerita. Ia menyindir kemampuan si pelaku yang dapat mengedit foto meja hingga tampak seperti meja aslinya. Ia juga menyadari, si pelaku berusaha menyamakan foto bukti palsu dengan makanan favoritnya hingga tato di jarinya.

Jaejoong mengakui, bahwa sasaeng fans tersebut dengan sempurna mengarang ceritanya. Meskipun begitu, ia menyatakan dirinya tidak suka pergi ke kafe dan lebih suka berkunjung di restoran lokal. Jadi, karangan sang sasaeng fans tidak sepenuhnya sesuai dengan dirinya.

3. Selalu takut akan pembalasan sasaeng fans yang dituntut olehnya

Kim Jaejoong (instagram.com/jj_1986_jj)

Dalam sebuah konten di YouTube pada 2024, Jaejoong mengakui, bahwa lagu “Don’t” yang dirilisnya bercerita tentang sasaeng fans. Ia pun mengatakan, betapa di masa lalu, ia disalahkan karena melaporkan fans yang menguntitnya. Ia diminta memaklumi tindakan ekstrem fans yang sampai mengunjungi rumahnya. 

Hanya saja, Jaejoong merasa tidak tahan dikuntit dalam jangka waktu panjang. Sayangnya, hukuman bagi mereka hanyalah denda sebesar 1,5 hingga 3 juta won. Hal ini membuat Jaejoong takut jika sasaeng fans yang dituntutnya akan melakukan pembalasan dendam padanya. Ia sangat ketakutan akan kemungkinan itu, hingga ingin pindah atau meninggalkan tempat tinggalnya.

4. Membayar denda meskipun dirinya adalah korban

Kim Jaejoong (instagram.com/inkode_official)

Melalui sebuah wawancara pada 2024, Jaejoong menyatakan, dirinya kadang berpikir untuk melarikan diri ke dunia lain karena sasaeng fans yang tak berhenti mengejarnya di dunia ini. Meskipun begitu, ia juga perlahan jadi kuat secara mental. Ia mengingat, betapa dirinya tetap disalahkan ketika diganggu oleh sasaeng fans

Sayangnya, Jaejoong justru berakhir di kantor polisi dan harus membayar denda, meskipun dirinya adalah korban. Ia bersyukur, karena IU terang-terangan mengaku tidak ingin memaafkan sasaeng fans dan menuntut mereka secara hukum. IU berulang kali menegaskan, bahwa dirinya tidak harus memaafkan perbuatan kriminal hanya karena sasaeng fans menyukainya. Berkat IU, Jaejoong merasa persepsi tentang memaklumi tindakan sasaeng fans jadi berubah.

5. Dilecehkan oleh sasaeng fans

Kim Jaejoong (instagram.com/inkode_official)

Di program Cultwo Show pada 2024, Jaejoong menyatakan, sasaeng fans sering masuk tanpa izin ke asramanya. Suatu malam, dia bahkan bermimpi dicium oleh seorang perempuan. Rasanya terlalu nyata untuknya. Begitu dia membuka matanya, ada seorang perempuan yang ternyata menindihnya.

Rambut perempuan itu menutupi wajah, hanya menunjukkan matanya. Jaejoong jadi menyadari, itu bukanlah mimpi. Sasaeng fans sungguh memasuki rumahnya dan melecehkannya. Baginya, pengalaman ini sangatlah mengerikan. Ia berharap penggemar tidak melakukan tindakan ekstrem ini.

6. Tidak tenang karena sasaeng fans memotretnya di tempat tinggalnya sendiri

Kim Jaejoong (instagram.com/jj_1986_jj)

Di program Late Nigh Studio pada 2021, Jaejoong mengatakan, dirinya selalu dikuntit sasaeng fans di rumahnya. Ia bahkan sering menerima pesan dari orang-orang yang tidak ia kenal. Mereka mengirimkan foto di pesan itu. Foto tersebut berisi momen Jaejoong saat berada di ruang tamu, kamar tidur, dan dapur rumahnya.

Jaejoong menyadari, betapa mereka diam-diam memasuki rumahnya dan memotret dirinya. Setelah itu, mereka langsung pergi tanpa sepengetahuannya. Mereka bahkan mencari tahu nomor teleponnya untuk mengirimkan foto itu. Setelah kejadian ini, Jaejoong langsung mengganti kunci pintunya.

7. Takut keluar rumah karena sasaeng fans yang mengawasinya

Kim Jaejoong (instagram.com/jj_1986_jj)

Masih di acara yang sama, Jaejoong pun mengaku pernah membeli rumah baru karena terasnya yang memiliki pemandangan indah. Namun, sasaeng fans ternyata menyewa apartemen di seberang rumahnya untuk mengawasinya. Mereka tinggal di sana dan mengawasinya tiap hari. Alhasil, Jaejoong tidak pernah keluar dari rumahnya, meskipun menyukai terasnya karena selalu diawasi.

8. Selalu diusik saat berada di rumah

Kim Jaejoong (instagram.com/jj_1986_jj)

Jaejoong menceritakan pengalaman lainnya di acara itu. Ia mengatakan, dirinya secara serius mempertimbangkan untuk pindah rumah lagi. Suatu pagi, dia mendengarkan suara seseorang mengetuk pintunya. Ia memeriksa interkom, kemudian tidak menemukan siapa pun di luar. Ia kembali tidur, tetapi suara ketukan pintu kembali terdengar. 

Jaejoong yang takut buka pintu sedikit, sambil menunduk dan melihat ke bawah. Ia mendapati kaki seseorang. Ia langsung menutup pintu. Setelah membukanya lagi, orang itu sudah pergi. Jaejoong melaporkan kejadian ini pada polisi. Sayangnya, ia dilarang oleh polisi untuk menuntut penggemar yang mendatangi tempat tinggalnya. Padahal, suara gagang pintu yang digoyangkan sasaeng fans dengan kuat selalu membuatnya terbangun.

9. Harus pindah rumah dan beli mobil baru

Jaejoong JYJ (instagram.com/jj_1986_jj)

Masih di acara yang sama, Jaejoong menyatakan, gangguan sasaeng fans membuatnya selalu berpindah rumah setiap 2 tahun. Ia bahkan selalu membeli mobil baru, karena mobil sasaeng fans selalu mengejarnya. Ia menghadapi situasi ini selama 12 tahun. 

Jaejoong bersyukur, karena kejadian itu tidak lagi terulang padanya kini. Ia bahkan tidak lagi harus berpindah rumah. Ia pun telah menjual semua mobilnya. Ia merasakan kebahagiaan dari kebebasan barunya.

10. Merasa menjalani hidup bak kriminal karena selalu ada taksi yang memantaunya

Jaejoong JYJ (instagram.com/jj_1986_jj)

Jaejoong menyindir taksi yang bersedia menguntitnya demi mendapatkan bayaran uang dari sasaeng fans melalui Twitter pada 2011. Ia merasa supirnya tidak punya hati nurani. Ia juga menganggap, sasaeng fans sebagai anak-anak menyedihkan yang menghabiskan uang dan waktu untuk mengusik kehidupan pribadi idolanya. 

Jaejoong merasa perbuatan ini terlalu berlebihan. Selama bertahun-tahun, dia diikuti oleh sasaeng fans saat makan, bekerja, istirahat, maupun pulang ke rumah. Ia merasa hidup bak seorang kriminal, karena harus selalu bersembunyi dari pengawasan penguntit. Ia berharap, sasaeng fans membiarkannya bekerja dan tidur dengan nyaman.

Menghindari sasaeng fans merupakan hal yang mustahil bagi Jaejoong di masa lalu. Tidak heran, jika dia sering mengutarakan rasa frustrasinya ini berbagai kesempatan. Ia sudah banyak menderita akibat para penguntit yang tidak membiarkannya hidup dalam ketenangan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team