Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menulis di laptop (unsplash.com/Daniel Thomas)
ilustrasi menulis di laptop (unsplash.com/Daniel Thomas)

Kehadiran bulan Ramadan memang membawa pengaruh signifikan. Tidak terkecuali dalam hal konsistensi. Tentunya dengan alasan menghemat energi supaya tidak kelelahan. Hal ini juga berlaku dalam kegiatan menulis.

Padahal, menjaga konsistensi dalam menulis itu penting. Tidak terkecuali saat berada di bulan puasa. Kamu harus menemukan strategi yang tepat untuk menjaga keteraturan tersebut. Karena berkaitan dengan kualitas karya tulis yang dihasilkan. Tidak perlu ribet, mari mengikuti empat strategi di bawah ini agar konsistensi menulis selama bulan puasa tidak tersendat.

1. Tentukan waktu menulis secara teratur

ilustrasi mengetik (pexels.com/Pixabay)

Pada faktanya menulis juga membutuhkan konsistensi. Kita harus melakukannya secara teratur dan berkelanjutan. Karena ini berkaitan dengan karya yang berkualitas dan menarik keterlibatan pembaca. Jika seorang penulis tidak konsisten, bisa dipastikan karya berakhir mangkrak di tengah jalan. Namun demikian, yang namanya konsistensi kerap mengalami perubahan selama bulan puasa. Sudah tentu ini menjadi tantangan tersendiri.

Kamu perlu mengetahui strategi menjaga konsistensi menulis selama bulan puasa. Kuncinya dengan menentukan waktu menulis secara teratur sejak awal. Sesuaikan antara jadwal menulis dengan rutinitas. Entah di pagi hari setelah sahur, mengisi waktu luang di siang hari, atau kamu menulis saat sesudah salat tarawih. Dengan adanya waktu yang teratur, semangat dan produktivitas menulis tetap terjaga.

2. Kamu bisa membuat kerangka tulisan yang detail dan terstruktur

ilustrasi mengetik (pexels.com/Vanessa Garcia)

Bulan Ramadan turut membawa perubahan terhadap rutinitas yang kita jalani. Tidak terkecuali kebiasaan dalam berkarya. Jika biasanya kamu bisa menghasilkan banyak tulisan dalam satu hari. Maka selama bulan Ramadan ternyata justru berubah sehingga produktivitas mengalami penurunan. Dalam hal ini, kita harus belajar menjaga konsistensi menulis meskipun sedang bulan puasa.

Strategi yang bisa diterapkan adalah membuat kerangka tulisan yang detail dan terstruktur. Sejak awal kamu sudah mencatat poin-poin penting yang akan dibahas. Dengan adanya kerangka tulisan, tentu lebih mudah menyusun kalimat. Dalam berkarya kamu tidak akan memeras banyak waktu dan energi. Selama bulan puasa, tulisan tetap selesai dengan efektif dan efisien.

3. Atur target yang realistis

ilustrasi mengetik (pexels.com/Artem Podrez)

Berkarya selama menjalani bulan puasa memang tidak mudah. Apalagi kamu memiliki keterbatasan energi. Jika kondisi fisik sudah lelah dan lemas, tentu akan susah berkonsentrasi. Jika sudah seperti ini, konsistensi dalam menulis turut terganggu. Maka dari itu, sejak awal konsistensi harus dijaga dengan baik. Apakah hal ini mungkin dilakukan? Tentu saja, asal mengetahui strategi yang tepat.

Kamu bisa mengatur target yang realistis. Tentukan jumlah karya tulis yang harus dihasilkan dalam satu hari. Untuk selanjutnya kamu fokus menyelesaikan satu persatu. Adanya target yang realistis sekaligus menjadi motivasi. Meskipun sedang menjalani bulan puasa, tapi tidak ada alasan untuk bermalasan sehingga menurunkan produktivitas.

4. Manfaatkan inspirasi dan pengalaman selama bulan Ramadan

ilustrasi mengetik (pexels.com/Kaboompics .com)

Tidak dapat dimungkiri kehadiran bulan Ramadan memiliki nuansa tersendiri. Tentunya ini membuat bulan Ramadan terasa istimewa daripada bulan-bulan yang lain. Bahkan kamu akan menjumpai sejumlah tradisi dan kebiasaan yang unik. Jika kamu pandai membaca peluang, keunikan selama bulan Ramadan bisa diangkat menjadi karya tulis menarik.

Memanfaatkan inspirasi dan pengalaman selama bulan Ramadan juga menjadi cara menjaga konsistensi menulis selama bulan puasa. Kamu tidak akan pernah kehabisan ide-ide menarik. Selalu ada gagasan yang diangkat menjadi karya tulis. Meskipun sedang menjalani ibadah puasa, tulisan tetap bisa terselesaikan dengan baik.

Perubahan jadwal dan rutinitas kerap terjadi selama bulan Ramadan. Tapi bukan berarti kamu tidak bisa konsistensi menulis. Dengan adanya strategi yang tepat, kamu tetap bisa menghasilkan karya tulis berkualitas. Memiliki tujuan yang terukur membuatmu tetap fokus dan termotivasi. Dalam rangka menjaga konsistensi menulis selama bulan Ramadan, apa kamu sudah menerapkan rangkaian strategi di atas?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team