Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pixabay/pasja1000

Jepang memang dikenal memiliki populasi yang menua. Pemerintah setempat memprediksi, pada 2020, kelompok penduduk berusia 65 tahun ke atas mencapai 26% dari jumlah populasi. Angka itu melampaui dua negara maju lain seperti Jerman (21%) dan Perancis (18%).

Meski begitu, para kakek-nenek ini tidak menganggap usia menjadi penghalang baginya untuk bisa terus hidup secara produktif laiknya anak muda pada umumnya. Buktinya dari 65 juta jumlah tenaga kerja di Negeri Sakura, sebanyak 12% di antaranya orang tua.

Mengapa di usia renta itu mereka tidak menghabiskan waktu bersama keluarga dan malah memilih untuk tetap menanggung beban pekerjaan di luar? Berikut ini 5 alasannya.

1. Jepang kekurangan tenaga kerja

pixabay/skeeze

Pemerintah setempat menyebut, seperempat tenaga kerja di Jepang merupakan kelompok masyarakat berusia 55 tahun ke atas. Mereka dipekerjakan lantaran Negeri Matahari Terbit ini kekurangan tenaga kerja.

Untuk mengatasinya, banyak perusahaan memilih untuk mempekerjakan para pensiunan. Belakangan, Pemerintah Jepang membuat kebijakan untuk merekrut pekerja muda dari luar negeri sebagai solusi atas masalah tenaga kerja yang berpotensi mengganggu pertumbuhan ekonomi nasional.

2. Orang tua Jepang bekerja agar tetap sehat

Editorial Team

Tonton lebih seru di