Dalam interaksi sehari-hari, kesepakatan menjadi salah satu cara untuk menciptakan kejelasan dalam komunikasi, baik di lingkungan kerja, keluarga, maupun pertemanan. Namun, tidak semua kesepakatan bersifat transparan atau konkret.
Ada individu yang cenderung memberikan kesepakatan yang tidak jelas, sehingga membuat pihak lain bingung tentang tanggung jawab, batasan, atau harapan yang sebenarnya. Kebiasaan ini sering kali menimbulkan frustrasi bagi pihak lain karena menghambat efektivitas kerja sama atau pencapaian tujuan bersama.
Meski terdengar seperti hal sepele, memberikan kesepakatan yang tidak jelas sering kali memiliki alasan yang mendasarinya, baik itu berasal dari faktor pribadi maupun situasional. Berikut adalah lima alasan utama mengapa seseorang suka memberikan kesepakatan yang tidak jelas.