Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal yang Menghancurkan Karier Penulis, Kualitas Tulisan Anjlok

ilustrasi stres (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Berkarier sebagai penulis mungkin kelihatannya sangat mudah, hanya perlu menulis sesuai keinginan client dan menunggu tulisannya terbit. Padahal kenyataannya tidaklah sesederhana itu, yang mana jika tidak hati-hati ada hal yang jika dilakukan justru dapat menghancurkan karier penulis.

Karena sejatinya berkarier di bidang apapun gak boleh egois dan bersikap sembarangan sendiri. Kalau karier sebagai penulis sudah hancur maka akan sulit untuk memulihkannya kembali. Dan berikut ini adalah beberapa hal yang konon dapat menghancurkan karier penulis, waspadai ya!

1. Hasil tulisan tak sesuai yang diminta client

ilustrasi diskusi (pexels.com/Mikhail Nilov)

Pekerjaan sebagai penulis memang hak bisa terlalu didikte detail hasil tulisannya, karena setiap penulis punya bahasa tulisan dan rangkaian kata yang berbeda-beda. Akan tetapi agak berbeda jika kamu penulis freelance yang menulis berdasarkan permintaan client.

Yang mana hasil tulisanmu harus sesuai dengan keinginan pemesan, mulai dari tipe tulisan, genre dan kategori, atau poin-poin penting di dalamnya. Karena kalau hasil tulisan tak sesuai keinginan maka sama saja menghancurkan kariermu sendiri sebagai penulis. 

2. Kerap melewati deadline dengan banyak alasan

ilustrasi menelepon (pexels.com/MART PRODUCTION)

Sistem kerja penulis sejatinya berbeda-beda sesuai dengan tipenya, tidak semua jenis penulis memiliki fleksibilitas waktu dalam menulis. Yang mana kamu harus memahami ini jika ingin mempertahankan karier menulis dalam jangka waktu lama.

Kalau kamu suka melewati deadline dan memberi banyak alasan untuk itu, bisa-bisa kariermu sebagai penulis hancur. Dimana profesionalitas kerjamu jadi diragukan, dampaknya pada tawaran pekerjaan yang lama-kelamaan jadi sepi. 

3. Plagiat tulisan orang lain

ilustrasi menulis (pexels.com/William Fortunato)

Bisa dibilang bahwa plagiat dalam dunia menulis sama saja dengan mematikan kariermu sendiri. Yang mana plagiarisme adalah perbuatan buruk dan sangat fatal, tidak bisa dibenarkan terlepas dari sedikit atau banyaknya tulisan orang yang kamu plagiat.

Jadi kamu yang saat ini bekerja sebagai penulis jangan pernah berpikiran untuk melakukan plagiat. Dirimu bisa dipecat, akun menulismu di-banned, atau parahnya lagi citramu menjadi buruk jika perbuatanmu tersebar di internet atau media sosial. 

4. Kehilangan jati diri tulisan

ilustrasi stres (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Percaya atau tidak sebenarnya setiap penulis punya hati diri tulisannya masing-masing. Karena tanpa disadari pasti ada diksi, tata bahasa, genre khusus, atau bahkan keunikan lainnya yang menjadikan tulisanmu ada ciri khasnya di mata pembaca.

Sehingga menjadi mimpi buruk bagi seorang penulis kalau jati diri tulisannya menghilang. Entah karena sedang mencoba gaya tulisan baru, mengalami writer block, atau lupa gaya penulisannya sendiri karena lama vakum. 

5. Memiliki reputasi buruk

ilustrasi berbisik (pexels.com/Keira Burton)

Hal yang sudah pasti menghancurkan karier penulis ialah kalau memiliki reputasi yang buruk. Baik itu di dunia nyata, ataupun reputasi buruk di media sosial, karena menjaga reputasi sama pentingnya dengan skill menulis.

Skill menulis tak ada artinya jika namamu dikenal jelek dan buruk di mata publik. Tidak akan ada yang tertarik memakai jasa menulismu dan karier menulis pasti bakal anjlok dan kehilangan pembaca secara drastis. Jadi berhati-hatilah menjaga nama baikmu.

Kalau mau karier menulismu bertahan lama maka hindarilah hal-hal tadi. Karena menjadi seorang penulis sama saja dengan menjadi publik figure yang tulisannya dinikmati publik. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
afifah hanim
Editorafifah hanim
Follow Us