Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
rileks
ilustrasi rileks (freepik.com/freepik)

Duduk di kursi kerja sering kali jadi momen peralihan yang langsung terasa berat, apalagi kalau pikiran kamu masih kebawa dari aktivitas sebelumnya. Baru buka laptop, bahu sudah naik, rahang mengeras, dan napas jadi pendek tanpa sadar. Padahal, beberapa detik pertama saat kamu duduk punya peran besar dalam menentukan ritme kerja sepanjang hari. Kalau kamu bisa memulainya dengan lebih sadar, tubuh dan pikiran akan jauh lebih siap.

Kebiasaan mini di awal duduk ini gak butuh waktu lama dan gak mengganggu produktivitas. Justru sebaliknya, langkah kecil ini membantu kamu masuk ke mode kerja dengan lebih tenang. Dengan rutinitas singkat yang konsisten, ketegangan bisa ditekan sejak awal sebelum menumpuk jadi lelah. Lima kebiasaan berikut bisa kamu lakukan begitu kamu menyentuh kursi kerja.

1. Atur posisi duduk sebelum menyentuh apa pun

ilustrasi atur posisi duduk (freepik.com/freepik)

Begitu duduk, tahan diri kamu untuk gak langsung meraih mouse atau keyboard. Luangkan beberapa detik buat mengatur posisi duduk sampai terasa stabil dan nyaman. Pastikan punggung bersandar dengan natural, kaki menapak lantai, dan bahu gak terangkat. Posisi awal yang rapi bantu tubuh kamu merasa aman dan siap.

Kalau kamu langsung bekerja dengan posisi asal, tubuh biasanya menyesuaikan dengan cara yang kurang sehat. Otot leher dan bahu bakal bekerja lebih keras tanpa kamu sadari. Dalam waktu singkat, rasa tegang mulai muncul dan susah dilepas. Mengatur posisi sejak awal mencegah hal ini terjadi.

Kebiasaan kecil ini juga ngasih sinyal ke otak kalau kamu sedang masuk ke ruang fokus. Bukan sekadar duduk, tapi benar-benar siap bekerja. Transisi yang jelas bikin kamu lebih mudah menjaga konsentrasi tanpa cepat lelah.

2. Tarik napas dalam satu kali dengan sadar

ilustrasi istirahat dari pekerjaan (freepik.com/benzoix)

Setelah posisi duduk terasa pas, ambil satu napas dalam lewat hidung dan hembuskan perlahan lewat mulut. Gak perlu teknik rumit atau hitungan panjang. Satu tarikan napas sadar sudah cukup buat menurunkan ketegangan awal. Napas ini jadi jeda singkat sebelum kamu mulai berpikir.

Sering kali tubuh sudah tegang bahkan sebelum kerja dimulai. Napas pendek dan cepat jadi kebiasaan karena pikiran keburu sibuk. Dengan satu napas dalam, kamu membantu sistem saraf buat turun sedikit dari mode siaga. Efeknya langsung terasa lebih ringan di dada dan bahu.

Kalau dilakukan konsisten, kebiasaan ini bikin kamu lebih peka sama kondisi tubuh. Kamu jadi cepat sadar kalau mulai tegang lagi. Dari situ, kamu bisa mengatur ulang napas tanpa harus menunggu stres menumpuk.

3. Lepaskan rahang dan turunkan bahu secara sengaja

ilustrasi rileks (freepik.com/ benzoix)

Rahang dan bahu sering jadi tempat favorit ketegangan menumpuk. Saat duduk, coba sadari apakah gigimu terkatup rapat atau bahumu terangkat. Buka rahang sedikit dan turunkan bahu secara sengaja. Gerakan kecil ini punya dampak besar buat rasa nyaman.

Banyak orang gak sadar kalau mereka menahan rahang sepanjang waktu kerja. Akibatnya, kepala terasa berat dan leher cepat pegal. Dengan melepasnya di awal, kamu mencegah ketegangan itu berkembang. Tubuh jadi lebih santai tanpa kehilangan kesiapan.

Kebiasaan ini juga bikin postur kamu terlihat lebih rileks. Saat tubuh gak kaku, pikiran cenderung lebih fleksibel. Kamu pun lebih gampang masuk ke ritme kerja yang stabil dan gak terburu-buru.

4. Lihat sekeliling tanpa layar selama beberapa detik

ilustrasi mengalihkan pandangan ke benda (freepik.com/freepik)

Sebelum menatap layar, beri waktu mata kamu buat melihat sekeliling. Pandang meja, jendela, atau sudut ruangan selama beberapa detik. Gerakan ini membantu mata dan otak beradaptasi dengan ruang kerja. Kamu gak langsung diserbu informasi dari layar.

Kalau kamu langsung fokus ke layar, otak sering kaget dan langsung bekerja keras. Ini yang bikin rasa tegang muncul cepat. Dengan melihat sekitar dulu, kamu memberi jeda visual yang menenangkan. Mata pun lebih siap menerima fokus jarak dekat.

Kebiasaan ini juga bantu kamu merasa hadir secara fisik. Kamu sadar sedang duduk di ruang tertentu, bukan cuma tenggelam di layar. Rasa hadir ini penting buat menjaga fokus jangka panjang.

5. Tentukan niat kerja sederhana di kepala

ilustrasi bekerja (freepik.com/benzoix)

Sebelum mulai, sebutkan satu niat kerja sederhana dalam hati. Gak perlu daftar panjang atau target besar. Cukup satu kalimat ringan seperti “aku mau kerja dengan tenang” atau “aku fokus ke satu hal dulu”. Niat ini jadi jangkar awal.

Tanpa niat yang jelas, kamu mudah kebawa distraksi sejak menit pertama. Pikiran lompat ke banyak hal sekaligus dan tubuh ikut tegang. Dengan niat sederhana, kamu memberi arah yang lembut tapi jelas. Kerja terasa lebih terkendali.

Kebiasaan ini bikin kamu merasa memegang kendali atas waktu kerja. Kamu gak cuma bereaksi terhadap tugas, tapi memilih cara menjalaninya. Efeknya terasa sampai jam-jam berikutnya.

Memulai kerja gak selalu harus dengan kecepatan tinggi. Justru dari kebiasaan mini yang kelihatan sepele, kamu bisa menjaga tubuh dan pikiran tetap tenang sepanjang hari. Kalau kamu konsisten melakukannya, duduk di kursi kerja gak lagi jadi pemicu tegang, tapi awal yang lebih bersahabat buat menjalani aktivitas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team