Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kesalahan Memilih Kursi Kerja untuk WFH, Ganggu Produktivitas!

ilustrasi meja kerja depan jendela
ilustrasi meja kerja depan jendela (unsplash.com/Jana Heinemann)
Intinya sih...
  • Mengabaikan dukungan punggung.
  • Kursi terlalu rendah atau terlalu tinggi.
  • Tidak memperhatikan bantalan kursi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Work from Home (WFH) memberi fleksibilitas, tetapi kenyamanan fisik sering terlupakan, terutama dalam memilih kursi kerja. Pilihan kursi yang salah bisa memengaruhi postur tubuh, menimbulkan rasa pegal, dan membuat kita cepat lelah. Akibatnya, produktivitas menurun dan pekerjaan terasa lebih berat daripada seharusnya.

Memilih kursi yang tepat bukan hanya soal penampilan atau harga, tetapi juga kenyamanan dan kesehatan tubuh saat bekerja. Dengan kursi yang tepat, kita bisa duduk lebih lama tanpa lelah dan tetap fokus. Berikut lima kesalahan yang sering terjadi saat memilih kursi kerja untuk WFH dan dampaknya terhadap produktivitas.

1. Mengabaikan dukungan punggung

ilustrasi meja kerja yang nyaman
ilustrasi meja kerja yang nyaman (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kursi tanpa sandaran yang mendukung punggung bisa membuat tulang belakang mudah pegal dan membungkuk. Ketika punggung tidak mendapatkan dukungan yang cukup, otot-otot akan cepat tegang, sehingga kita merasa cepat lelah. Kondisi ini mengganggu kenyamanan saat bekerja dan menurunkan kemampuan fokus.

Dukungan punggung yang tepat membantu menjaga postur tubuh tetap tegak dan mengurangi ketegangan otot. Kita bisa memilih kursi dengan sandaran ergonomis atau yang dapat diatur ketinggiannya sesuai kebutuhan tubuh. Dengan postur yang terjaga, energi dan fokus kita tetap stabil sepanjang hari kerja.

2. Kursi terlalu rendah atau terlalu tinggi

ilustrasi karpet dekat meja kerja
ilustrasi karpet dekat meja kerja (freepik.com/freepik)

Ketinggian kursi yang tidak sesuai dengan meja dapat membuat posisi duduk menjadi tidak nyaman. Kursi terlalu rendah membuat lutut menekuk tajam dan kaki cepat pegal, sedangkan kursi terlalu tinggi membuat lengan sulit sejajar dengan meja. Posisi yang tidak ideal membuat kita cepat lelah dan mengganggu produktivitas.

Kita perlu menyesuaikan ketinggian kursi dengan tinggi meja dan postur tubuh. Duduk dengan kaki menapak di lantai dan siku sejajar meja membuat kita lebih nyaman saat mengetik atau menulis. Penyesuaian tersebut membantu tubuh tetap rileks dan fokus lebih lama saat bekerja.

3. Tidak memperhatikan bantalan kursi

ilustrasi setup meja kerja minimalis
ilustrasi setup meja kerja minimalis (unsplash.com/Lasse Jensen | unsplash.com/Claude Gabriel)

Bantalan kursi yang terlalu keras dapat membuat duduk lama terasa tidak nyaman, sedangkan bantalan yang terlalu empuk membuat tubuh tenggelam dan posisi tubuh tidak stabil. Hal ini memaksa kita sering bergeser atau menyesuaikan posisi, sehingga konsentrasi terganggu. Rasa tidak nyaman dari bantalan yang salah menurunkan produktivitas secara perlahan.

Kursi dengan bantalan yang pas membantu kita duduk lebih lama dengan nyaman dan postur tetap terjaga. Pilih kursi yang memiliki bantalan cukup tebal tetapi tetap stabil agar tubuh tidak cepat lelah. Dengan kenyamanan itu, fokus kita tetap terjaga dan pekerjaan dapat diselesaikan lebih efisien.

4. Kursi tanpa roda atau sulit digerakkan

ilustrasi meja kerja estetik dan produktif
ilustrasi meja kerja estetik dan produktif (unsplash.com/Clay Banks)

Kursi yang tidak mudah digerakkan membuat kita kesulitan menyesuaikan posisi saat bekerja atau mengambil dokumen. Setiap kali harus berpindah posisi, tubuh harus menahan beban tambahan atau berdiri berulang kali yang membuat kita lebih cepat lelah. Mobilitas yang terbatas mengganggu ritme kerja dan membuat tugas terasa lebih melelahkan.

Kursi dengan roda atau yang mudah digerakkan memungkinkan kita berpindah dengan lancar tanpa mengganggu fokus. Kita bisa mengatur posisi dengan mudah sesuai kebutuhan, sehingga pekerjaan lebih efisien. Fleksibilitas ini membantu menjaga kenyamanan dan energi kita sepanjang hari.

5. Mengabaikan kemampuan penyesuaian kursi

ilustrasi kesalahan memilih kursi untuk wfh
ilustrasi kesalahan memilih kursi untuk wfh (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Kursi yang tidak dapat diatur ketinggian, kemiringan sandaran, atau posisi duduk memaksa kita menyesuaikan diri dengan kursi, bukan sebaliknya. Hal ini membuat posisi tubuh lebih kaku dan cepat menimbulkan ketegangan otot. Kondisi ini mengganggu fokus kerja dan menambah rasa lelah saat WFH.

Kita sebaiknya memilih kursi yang memiliki berbagai pengaturan agar bisa disesuaikan dengan kebutuhan tubuh. Dengan kursi yang fleksibel, kita bisa duduk dalam posisi optimal, menjaga postur, dan mengurangi rasa pegal. Penyesuaian ini membuat kita lebih nyaman dan produktif sepanjang hari kerja.

Memilih kursi kerja yang tepat saat WFH sangat berpengaruh pada kenyamanan dan produktivitas. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan umum, kita bisa menjaga postur tubuh tetap sehat dan fokus lebih terjaga. Kursi yang sesuai kebutuhan akan membuat pekerjaan lebih ringan dan efisien.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us

Latest in Life

See More

8 Cara Menjaga Pola Pikir Sehat saat Bertumbuh Jadi Versi Terbaik

16 Sep 2025, 11:45 WIBLife
Dari Kita untuk Kita @smk_paq_wsb

[MADING] Dari Kita Untuk Kita

16 Sep 2025, 10:59 WIBLife