Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bekerja (pexels.com/edmond-dantes)
ilustrasi bekerja (pexels.com/edmond-dantes)

Buat kamu yang terbiasa berteman bahkan bersahabat dengan lawan jenis, bekerja bersama mereka tentu gak lagi menjadi masalah. Namun, kalau kamu sangat jarang berinteraksi dengan lawan jenis, kamu pasti merasa bingung harus bersikap seperti apa.

Salah-salah, kamu sampai gak berani menerima sebuah tawaran pekerjaan yang mengharuskanmu selalu bersama rekan kerja berjenis kelamin berbeda. Wah, sayang banget, tuh. 

Padahal, ada tips-tips untukmu tetap dapat nyaman dan profesional selama bekerja dengan mereka, kok. Selalu ingat dan terapkan lima tips berikut ini, ya!

1. Jangan mudah bawa perasaan

ilustrasi bekerja (pexels.com/thirdman)

Misalnya, kamu sering dihampiri rekan lawan jenismu saat bekerja, seperti dalam ilustrasi. Kamu langsung mengira dia ada perasaan khusus padamu. Padahal, memang sudah menjadi tugasnya untuk secara berkala memeriksa pekerjaanmu. Apalagi kalau kamu masih berstatus karyawan baru dan dia lebih senior.

Begitu pula jika di jam istirahat atau di luar kantor, dia aktif mendekatimu baik secara langsung maupun melalui media sosial. Jangan langsung diartikan macam-macam, ya!

Mungkin dia cuma ingin kalian lebih akrab sebagai teman. Keakraban kalian, kan, penting juga untuk menciptakan kekompakan sebagai tim di kantor.

2. Jangan terjebak stereotip

ilustrasi suasana kerja (pexels.com/thisisengineering)

Contoh, kamu sebagai perempuan berpikir kalau bekerja dengan pria, kamu pasti cuma akan didominasi dan disuruh mengerjakan hal-hal yang gak relevan dengan tugasmu. Seperti membuatkan minuman dan makanan.

Sebaliknya, bila kamu pria, kamu berpikir teman kerja perempuan hanya bakal merepotkanmu dengan sifat manjanya. Sama-sama mendapatkan gaji, tetapi kamu yang harus kerja dobel.

Pandangan seperti ini akan membuat kamu langsung enggan bekerja sama dengan lawan jenis. Padahal, semua itu belum tentu terjadi dan tergantung sifat masing-masing orang. Bukan karena jenis kelaminnya.

3. Kalau memang terlalu gak nyaman cuma berdua, ajaklah teman yang lain

ilustrasi suasana kerja (pexels.com/fauxels)

Ini berlaku saat kalian kudu bekerja dalam satu ruangan atau bertugas ke luar kota. Bila memungkinkan, mintalah pada atasan untuk menambah satu atau beberapa meja kerja lagi sehingga kalian gak cuma berduaan setiap hari.

Kalaupun kamu harus seruangan dengannya saja, sering-seringlah membiarkan pintu terbuka. Untuk tugas ke luar kota dan menginap, pastikan kantor memberikan kamar terpisah untuk kalian jika kamu gak diizinkan mengajak teman yang lain.

4. Batasi obrolan hanya seputar pekerjaan

ilustrasi suasana kerja (pexels.com/yankrukov)

Bukan berarti kamu gak mau berteman akrab dengannya. Namun kamu mungkin butuh waktu lebih untuk membangun kenyamanan dan kepercayaan pada teman lawan jenis. Selama proses itu, batasi saja obrolan kalian agar tetap dalam konteks pekerjaan. Terlebih jika dia ada tanda-tanda agak genit dan berusaha menarik perhatianmu.

Kalau kamu mau diajak mengobrolkan apa saja termasuk topik-topik pribadi, takutnya kamu dikira memberinya lampu hijau untuk bertindak lebih jauh. Bersikap agak dingin gak apa-apa, kok, yang penting pekerjaan tetap beres.

5. Jika dia merayu atau berkata cabul, tegur dengan tegas!

ilustrasi bekerja (pexels.com/mart-production)

Meski kamu sudah bersikap agak dingin dan mencoba membatasi obrolan hanya tentang pekerjaan, bisa saja dia tidak peka atau tetap nekat melancarkan aksinya. Terutama bila dia merasa lebih senior daripada kamu.

Dia pasti berpikir kamu akan takut padanya. Patahkan keyakinannya itu dengan berani menegurnya. Kalau dia tetap tak menggubrismu, laporkan pada atasan kalian atau pihak yang dapat memberinya sanksi.

Dunia kerja memang menuntutmu untuk dapat bersikap fleksibel. Kamu harus mampu bekerja bersama siapa saja dan seperti apa pun karakter mereka. Semoga kelima tips di atas membantu kelancaran pekerjaanmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team