Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Manfaat Gak Pernah Ganti Pekerjaan, Sekali Diterima Langsung Nyaman

ilustrasi suasana kantor (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi suasana kantor (pexels.com/Yan Krukau)

Banyak orang berganti pekerjaan beberapa kali sepanjang hidupnya. Bahkan mungkin bisa lebih dari lima kali baik bekerja ikut orang atau menjalankan usaha sendiri di bidang yang berbeda-beda. Ganti pekerjaan dapat disebabkan karena kamu memilih untuk resign atau terkena PHK.

Pemutusan hubungan kerja tentu tidak diharapkan oleh siapa pun. Namun, tak jarang ada anggapan bahwa belum lengkap pengalaman kerja seseorang apabila belum pernah mengundurkan diri. Apalagi di kalangan anak muda, resign kadang dipandang sebagai bukti bahwa seseorang memiliki kuasa untuk melawan pemilik usaha.

Sebagian orang merasa bangga saat berani mengajukan pengunduran diri. Seolah-olah itu tanda bahwa mereka gak terlalu butuh bekerja di situ. Akan tetapi, jika kamu ingin bertahan di satu pekerjaan saja juga bukan hal buruk.

Hindari ikut-ikutan resign kalau memang dirimu telah cukup nyaman di kantor yang sekarang. Sebab, kamu akan memetik lima manfaat berikut dari kesetiaanmu.

1. Terhindar dari rasa stres saat mencari pekerjaan baru

ilustrasi suasana kantor (pexels.com/Walls.io)
ilustrasi suasana kantor (pexels.com/Walls.io)

Mencari pekerjaan baru baik sejak sebelum kamu resmi resign maupun setelahnya amat tidak mudah. Belum tentu dirimu memperolehnya dalam waktu dekat. Kamu mesti kembali seperti selepas lulus kuliah. Mencari-cari lowongan di berbagai situs dan bursa kerja, menyiapkan berkas lamaran, mengirimkannya, dan menunggu panggilan.

Jika ada panggilan berarti dirimu mesti mendatangi kantornya di mana pun berada. Terkadang itu mengharuskanmu menempuh perjalanan berjam-jam lamanya dan mencari penginapan. Tahapan ini dapat lebih dari sekali sehingga memboroskan sisa tabunganmu. Itu pun belum tentu akhirnya kamu diterima bekerja.

Secara keseluruhan, proses buat mendapatkan pekerjaan amat melelahkan baik secara fisik maupun psikis. Finansial juga bikin cemas sebab tambah lama pekerjaan baru diperoleh artinya tambah mepet juga uangmu. Dengan kamu menekuni satu pekerjaan saja dalam waktu yang begitu panjang, ini cara yang efektif buat mencegah stres.

2. Gak boros waktu dan energi untuk kembali beradaptasi

ilustrasi suasana kantor (pexels.com/Antoni Shkraba)
ilustrasi suasana kantor (pexels.com/Antoni Shkraba)

Pindah-pindah kerja juga menuntutmu agar pandai menyesuaikan diri. Tuntutan adaptasi meliputi terhadap tugas, teman-teman, budaya kantor, dan irama kerja yang baru. Belum lagi jika pekerjaan baru membawamu ke daerah yang begitu jauh. Maknanya, dirimu juga mesti beradaptasi terhadap kebiasaan masyarakat setempat.

Pun sepandai-pandainya kamu melakukan penyesuaian diri tetap ada rasa tidak nyaman yang kuat di awal. Adaptasi makan waktu dan gak bisa simsalabim. Energimu dapat terkuras di masa adaptasi karena kamu mesti sangat berhati-hati dalam berucap dan bertindak. Jangan sampai belum apa-apa telah timbul masalah.

Tentu di kantor yang sekarang kamu juga masih perlu beradaptasi dengan perubahan yang tetap ada. Seperti dirimu dipindah ke divisi lain, punya atasan baru, atau justru mesti bekerja sama dengan karyawan baru.

Akan tetapi, tuntutan adaptasinya gak setinggi jika kamu sampai ganti pekerjaan. Bahkan prosesnya terasa begitu mengalir sehingga kamu kurang menyadari bahwa sedang terus menyesuaikan diri. 

3. Fokus menstabilkan pendapatan dan kehidupan

ilustrasi suasana kantor (pexels.com/Edmond Dantès)
ilustrasi suasana kantor (pexels.com/Edmond Dantès)

Tentu pindah kerja bisa membuatmu memperoleh gaji yang lebih tinggi. Akan tetapi, dapat pula sebaliknya walaupun hanya selisih beberapa ratus ribu rupiah. Khususnya di awal masa kerja, umumnya karyawan belum digaji secara penuh. Perubahan penghasilan bisa amat memengaruhi tingkat kecemasanmu.

Walaupun pekerjaan yang sekarang tak memberimu gaji yang besar sekali, kestabilannya bikin kamu lebih tenang. Dirimu sudah tahu berapa uang dan bonus yang akan diperoleh setiap bulannya. Lebih gampang buatmu mengatur keuangan. Kamu pun menjadi bisa memikirkan prioritas hidup dengan lebih baik.

Daripada pusing mencari pekerjaan baru, dirimu dapat mulai merealisasikan tujuan keuangan satu per satu. Contohnya, mulai survei harga dan lokasi rumah karena kamu juga kecil kemungkinan dipindahtugaskan. Dirimu bukan lagi karyawan baru yang biasanya diputar ke kantor-kantor cabang di berbagai daerah.

Untukmu yang sudah berkeluarga, bertahan di satu pekerjaan lebih baik ketimbang terus mencari pekerjaan baru. Kestabilan keuangan serta kehidupanmu secara umum bikin rumah tangga lebih tenang. Kamu dan pasangan jauh lebih fokus dalam membesarkan anak-anak.

4. Sangat memahami tugas dan budaya di lingkungan kerja

ilustrasi suasana kantor (pexels.com/Moe Magners)
ilustrasi suasana kantor (pexels.com/Moe Magners)

Menekuni satu pekerjaan gak berarti tidak akan pernah ada tugas baru. Apalagi jika kariermu makin maju. Kamu bakal diserahi tugas-tugas baru yang tambah sulit. Namun, lama bekerja di sana memberimu keuntungan yang tak bisa diremehkan. Pastinya dirimu tetap perlu mempelajari tugas baru itu. 

Namun, secara umum pengetahuanmu tentang pekerjaan tersebut sudah amat luas dan mendalam. Kecil kemungkinan kamu bakal mengalami kesulitan yang berarti. Dirimu cuma memerlukan sedikit arahan dari atasan dan karyawan yang sebelumnya menangani tugas itu. 

Kamu juga memahami budaya kerjanya sehingga gak salah dalam menyikapi sesuatu. Misalnya, budaya kerja di kantor itu cukup individualis. Sembarangan bertanya tentang tugas pada orang lain dapat dinilai sebagai kurang berkompeten. Namun, lantaran dirimu bukan lagi karyawan baru maka telah terbiasa mencari tahu hampir segala hal sendiri.

5. Lebih dipercaya untuk terus naik jabatan

ilustrasi suasana kerja (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi suasana kerja (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Selama masih ada orang lama dengan kemampuan yang sesuai, tentu pemilik perusahaan lebih suka memercayakan suatu jabatan padanya. Beruntung bagimu yang tidak suka pindah-pindah kerja. Sepanjang kamu tak terjebak zona nyaman sehingga malas menambah kemampuan kerja, kariermu dapat makin berkembang.

Secara bertahap, kamu menaiki anak tangga karier. Suatu saat dirimu menengok ke belakang bakal takjub dengan betapa panjangnya perjalananmu di kantor tersebut. Kamu memulainya dari posisi staf biasa dan kelak pensiun dengan jabatan terakhir yang bergengsi. Namun, ingat bahwa kuncinya ada pada kerja keras dan semangat mengembangkan karier.

Sementara itu, di kantor baru ada kecenderungan siapa pun seperti harus mulai dari nol lagi. Kecuali, dirimu punya keahlian yang jarang dimiliki orang sampai perusahaan lain berniat merekrutmu.

Tawaran posisi dan gajinya biasanya lebih tinggi ketimbang di kantor yang sekarang. Tujuannya tentu agar kamu tertarik. Bila prestasi kerjamu biasa-biasa saja, pindah-pindah kerja tak menjamin kariermu mengalami peningkatan. Salah-salah malah menurun.

Ganti pekerjaan boleh-boleh saja. Terutama jika kamu tak memperoleh upah yang layak atau mengalami tekanan luar biasa. Namun, jangan pula malu apabila dirimu belum pernah bahkan tidak menginginkan ganti pekerjaan. Langsung nyaman di pekerjaan pertama harus sangat disyukuri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us