5 Persepsi Keliru tentang Makna Bahagia yang Sering Orang Yakini

Makna bahagia memang bisa berbeda-beda, tergantung tiap orang. Ada yang sudah merasa bahagia saat bisa menikmati hidangan yang disuka. Ada pula yang bahagia ketika berhasil membeli tas mahal yang selama ini sudah diincar, dan banyak contoh lain definisi bahagia.
Sayangnya, ada beberapa persepsi keliru tentang makna bahagia yang kerap diyakini banyak orang. Ingin tahu seperti apa? Simak kelanjutannya di bawah ini!
1. Semakin banyak harta, akan semakin bahagia
Memiliki harta yang melimpah memang bisa meningkatkan kebahagiaan. Bagaimana enggak, kamu dan keluarga bisa hidup nyaman, tanpa harus mengkhawatirkan uang ketika ingin membeli sesuatu.
Namun, yang sering orang keliru, gak mesti dengan makin banyak harta, maka tingkat kebahagiaan pun akan semakin tinggi. Akan ada suatu titik, ketika semua kebutuhanmu itu sudah terpenuhi, kamu jadi merasa biasa saja dengan harta yang dipunya. Dan ini, yang sering jadi sumber malapetaka.
Tadinya, harta kamu pandang dengan penuh rasa syukur, kini karena cara pandangmu sudah berbeda, kamu merasa nilai harta sudah gak begitu berharga layaknya dulu masih kekurangan, kamu pun menghabiskannya pada hal-hal yang gak bijaksana. Bukan bahagia, kamu jadi kesepian dan hampa, meski dunia luar melihatmu serba wah!