Sejak 2022, isu tentang milenial dan gen Z di dunia kerja masih banyak diperbincangkan, terutama di media sosial. Sikap kerja dua generasi tersebut dinilai berbeda dari generasi-generasi sebelumnya. Apalagi generasi Z yang dianggap bermental lembek dan mudah tersinggung.
Bukan tanpa sebab, meskipun milenial dan gen Z jadi mayoritas di dunia kerja saat ini, tetapi tekanan yang mereka hadapi lebih besar dan persaingan makin ketat. Melansir Manila Recruitment, milenial dan gen Z merasakan tekanan berat akibat politik, sosial, dan pesatnya perkembangan digital. Mereka seolah selalu dituntut sukses agar diterima.
Alih-alih memberi pandangan sempit, tenaga kerja milenial dan gen Z perlu dipahami dengan baik. Perusahaan yang mencari talenta dari dua generasi tersebut mesti mengkaji dan memahami apa yang mereka butuhkan. Perlu adanya motivasi kuat yang mendorong produktivitas mereka.
Memahami motivasi kerja milenial dan gen Z tidak sesulit yang dibayangkan. Mereka lahir dari situasi berbeda dan membutuhkan pendekatan dari lingkungan. Milenial dan gen Z membutuhkan motivasi bekerja agar tetap produktif.