Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi berbicara (pexels.com/Alexander Suhorucov)

Sudah pernah dengar apa itu kritik konstruktif? Kritik konstruktif adalah pendekatan memberikan kritik yang menawarkan saran yang jelas dan dapat ditindaklanjuti tanpa menyinggung penerima. Kritik semacam itu mendorong orang tersebut untuk mengambil tindakan menuju perbaikan, alih-alih mencari alasan untuk menjelaskan perilaku yang buruknya.

Namun, tentu saja ini bukanlah hal yang mudah karena orang kerap kali merasa benar dan tersinggung dengan kritik yang didengar. Untuk itulah, perlu adanya taktik agar sebuah kritik bisa diterima dengan baik oleh sang penerima kritik.

Simak sederet inspirasinya berikut ini, yuk!

1. Berikan kritik untuk perbaikan

ilustrasi berbincang (pexels.com/Mart Productions)

Kritik konstruktif itu membangun, sedangkan destruktif itu tidak. Pemberian kritik, entah itu konstruktif atau destruktif dimulai dari tujuanmu. Jika kamu berniat untuk menyakiti orang lain, tidak peduli seberapa baik kamu menutupi kata-katamu, saranmu tidak akan pernah bisa membangun. Kamu akan hanya akan terlihat berdebat daripada menyamarkan motifmu sebagai saran yang membangun.

Jika kamu memberikan kritik tanpa niat untuk membantu orang tersebut berkembang, maka jangan melakukannya. Berikanlah kritik untuk membuat orang tersebut berkembang dan lebih maju. 

2. Jangan memberikan saran saat kamu terpicu secara emosional

Editorial Team

EditorP U T R I

Tonton lebih seru di