5 Tips jika Negosiasi Gaji Tidak Berhasil, Jangan Gegabah Marah

Negosiasi gaji tidak semudah yang dibayangkan. Di setiap kantor sudah ada peraturan tentang gaji untuk setiap posisi bahkan masa kerja. Meski ada kesempatan untukmu meminta peninjauan ulang atas upah yang diperoleh, sebaiknya sejak awal kamu lebih realistis. Perjuangan untuk mendapatkan gaji yang lebih tinggi jangan sampai berujung dirimu cekcok dengan atasan.
Tawar-menawar gaji sendiri dapat dilakukan sejak kamu masih berstatus calon karyawan sampai setelah resmi bekerja di sana. Di tahap wawancara kerja, negosiasi gaji umumnya ada di fase terakhir. Apabila tercapai kesepakatan tentang gaji, dirimu dinyatakan diterima dan dapat segera bekerja.
Sementara setelah masa kerja tertentu, negosiasi dapat kembali dilakukan apabila kamu merasa kurang puas dengan gaji yang diterima. Atau, justru perusahaan mengalami masalah yang berimbas pada keuangannya. Syukur apabila keinginanmu mendapatkan gaji yang lebih tinggi disetujui. Namun, bagaimana bila tidak? Kamu dapat mengambil langkah sebagai berikut.
1. Jika di tahap wawancara kerja, pikirkan akan maju atau mundur
Mumpung kamu masih berada di tahap seleksi kerja, tidak ada keharusan untukmu menerima gaji yang ditawarkan. Repot kalau dirimu baru merasa keberatan dengan gaji yang diperoleh setelah telanjur menandatangani kontrak. Negosiasi gaji sangat mungkin gagal dan kamu harus tetap mematuhi perjanjian yang telah disepakati.
Sementara di tahap seleksi kerja, dirimu amat leluasa bila hendak mengajukan keberatan. Namun, imbangi dengan alasan yang masuk akal. Seperti gaji yang ditawarkan tak akan cukup bila kamu tidak mendapatkan asrama karyawan dan mesti mencari kos-kosan sendiri. Kalau alasan yang masuk akal sudah dikemukakan dan pihak perusahaan tidak menaikkan penawaran, berarti negosiasi sudah buntu.
Pilihanmu tinggal ambil atau tinggalkan. Perhitunganmu mesti tepat benar. Jangan sampai kamu asal menerima gaji kecil padahal tak ada sokongan biaya hidup dari siapa pun. Akan tetapi, jangan pula gegabah menolak besaran gaji tertentu hanya karena ekspektasimu ketinggian di tengah tingginya angka pengangguran.