6 Cara Hindari Quiet Quitting dan Menemukan Kembali Semangat Kerja

Quiet quitting semakin sering menjadi pembicaraan di dunia kerja, terutama di kalangan pekerja yang merasa jenuh dengan rutinitas mereka. Kondisi ini muncul ketika seseorang melakukan pekerjaannya dengan minimal, tanpa semangat atau keterlibatan penuh. Meskipun gak sampai resign, quiet quitting bisa berdampak pada produktivitas dan kepuasan kerja jangka panjang, lho!
Jika kamu merasa mulai kehilangan motivasi, penting untuk segera mengambil langkah agar gak terjebak dalam siklus ini. Quiet quitting sering kali dipicu oleh burnout, beban kerja yang berlebihan, atau rasa gak dihargai. Untuk mengembalikan semangat, berikut tujuh cara yang bisa kamu lakukan untuk menghindari kondisi ini dan kembali bersemangat dalam bekerja.
1. Kenali penyebab stres atau burnout
Langkah pertama untuk menghindari quiet quitting adalah mengenali penyebab stres atau burnout yang kamu alami. Stres bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti beban kerja yang terlalu berat, hubungan yang gak harmonis dengan rekan kerja, atau lingkungan yang gak kondusif. Mengetahui akar masalahnya bakal bantu kamu temukan solusi yang tepat untuk mengatasinya.
Burnout sering kali terjadi ketika kamu merasa bekerja tanpa henti dan gak ada waktu buat istirahat. Jika hal ini terus dibiarkan, kamu akan kehilangan semangat dan motivasi untuk berkinerja dengan baik. Dengan mengenali tanda-tanda burnout sejak dini, kamu bisa mengambil langkah pencegahan sebelum dampaknya semakin besar.