Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kecewa
ilustrasi kecewa (pexels.com/Karolina Grabowska)

Intinya sih...

  • Kemampuan dan pengetahuan harus terus di-upgrade.

  • Komunikasi dan etika kerja krusial untuk reputasi profesional.

  • Jaringan profesional adalah aset terbesar dalam karier.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dalam perjalanan karier, kesalahan kecil sering dianggap hal biasa dan sepele. Banyak orang menyepelekannya karena merasa masih bisa diperbaiki nanti, atau berpikir bahwa semua orang juga melakukannya. Namun kenyataannya, ada beberapa kesalahan yang terlihat kecil di awal, tetapi punya dampak jangka panjang yang sangat fatal untuk perkembangan kariermu.

Jika terus diabaikan, kesalahan tersebut bisa bikin kamu sulit berkembang, kehilangan peluang besar, bahkan kepercayaan dari atasan dan rekan kerja. Jangan sampai kamu terjebak dalam pola yang sama berulang-ulang. Yuk, kenali kesalahan karier yang sering diremehkan tapi berbahaya banget!

1. Tidak mau belajar hal baru karena merasa sudah cukup

ilustrasi mengobrol (pexels.com/fauxels)

Di dunia kerja yang serba cepat, kemampuan dan pengetahuan harus terus di-upgrade. Tapi banyak orang merasa sudah cukup ahli dan menolak belajar hal baru. Mereka terlalu nyaman dengan zona aman dan malas mengikuti perkembangan.

Masalahnya, dunia kerja terus berubah setiap tahun. Kalau gak mau belajar, kamu akan tertinggal dan digantikan oleh orang yang lebih adaptif dan kompeten. Sikap stagnan seperti ini bisa pelan-pelan membunuh potensi kariermu.

2. Mengabaikan komunikasi dan etika kerja

ilustrasi berdiskusi (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Keahlian teknis memang penting, tetapi komunikasi dan etika kerja tidak kalah krusial. Banyak masalah besar berawal dari miskomunikasi kecil yang dibiarkan. Misalnya membalas pesan kerja dengan nada buruk, sering terlambat rapat, atau menyampaikan informasi dengan tidak jelas.

Kebiasaan seperti ini membuatmu terlihat tidak profesional di mata orang lain. Walau kamu pintar, orang akan ragu mempercayakan pekerjaan besar kepadamu. Ingat, reputasi dibangun lewat hal-hal kecil yang sering diremehkan.

3. Tidak menjaga hubungan baik dengan rekan kerja

ilustrasi rekan kerja (pexels.com/Vitaly Gariev)

Bekerja tidak bisa dilakukan sendirian. Kamu butuh lingkungan yang suportif, kolaboratif, dan saling percaya. Sayangnya, banyak orang meremehkan pentingnya menjaga hubungan baik, lalu bersikap dingin, cuek, atau sering berkonflik tanpa penyelesaian.

Jaringan profesional adalah aset terbesar dalam karier. Kadang peluang muncul bukan dari kemampuan, tapi dari koneksi dan kepercayaan. Jika kamu merusak hubungan, kamu bisa kehilangan dukungan yang sangat berharga di masa depan.

4. Sering menunda pekerjaan

ilustrasi malas kerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Menunda pekerjaan mungkin terlihat sepele, apalagi kalau deadline masih jauh. Tapi kebiasaan ini membuat pekerjaan menumpuk dan kamu bekerja di bawah tekanan. Hasil kerja jadi kurang optimal dan kamu mudah melakukan kesalahan.

Kebiasaan menunda juga membuatmu dicap tidak bisa diandalkan dan kurang disiplin. Lama-lama, kamu akan kehilangan kepercayaan atasan dan kemungkinan naik posisi semakin tipis. Profesionalisme dimulai dari hal dasar seperti manajemen waktu.

5. Tidak berani mengambil tanggung jawab atau tantangan

ilustrasi merenung (pexels.com/Mikhail Nilov)

Banyak orang merasa aman dengan tugas yang itu-itu saja. Mereka takut mencoba hal baru karena takut gagal, takut dikritik, atau takut terlihat kurang mampu. Tapi sikap ini membuatmu gak pernah berkembang.

Justru kesempatan tumbuh biasanya muncul dari tantangan dan tanggung jawab lebih besar. Dengan berani mencoba, kamu punya kesempatan menunjukkan kapasitasmu. Jika terus bermain aman, kamu akan terlihat tidak punya ambisi dan sulit dipromosikan.

6. Tidak punya tujuan karier yang jelas

ilustrasi berjabat tangan (pexels.com/fauxels)

Banyak orang bekerja hanya mengikuti alur tanpa tahu mau ke mana. Tidak punya rencana membuatmu mudah tersesat dan merasa gak puas dengan pekerjaan. Kamu jadi mudah stres, gampang menyerah, dan sering merasa hidup tidak berkembang.

Menentukan tujuan membantumu membuat strategi dan keputusan yang lebih tepat. Bahkan langkah kecil akan terasa berarti ketika kamu tahu arah yang dituju. Tanpa arah, karier hanya akan stagnan dan tidak pernah benar-benar maju.

Karier yang sukses tidak hanya ditentukan oleh kerja keras, tapi juga kesadaran untuk menghindari kesalahan yang terlihat sepele. Mulai dari komunikasi, manajemen waktu, keberanian menerima tantangan, sampai tujuan yang jelas. Semua itu sangat penting untuk masa depanmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team