Siapa yang mau kerja kerasnya diabaikan? Atau hanya dimanfaatkan sepihak tanpa imbal balik yang layak. Bisa dipastikan setiap dari kita membenci situasi demikian. Ketika kerja keras dan kontribusi tidak diapresiasi dengan pantas, waktu dan energi terbuang sia-sia.
Meskipun begitu, tetap ada kemungkinan kita bertemu kantor dengan budaya seperti itu. Alih-alih menghargai kerja keras dan kontribusi, justru memandang dengan sebelah mata. Apa yang harus dilakukan saat menghadapi situasi demikian? Tentu saja menyertakan sikap yang tepat sebagaimana berikut.