ilustrasi frustasi (pxels.com/Andrea Piacquadio)
Karena marak berita sulitnya mencari kerja, hidup rasanya seperti tidak terarah dan membuat cemas tiap harinya. Seolah jiwa optimis dalam diri tertelan sedikit demi sedikit karena ketidakpastian dalam proses ini. Sangat wajar apabila kandidat merasa seperti ‘digantung’ akibat tidak adanya pemberitahuan lolos atau tidaknya dari suatu rekrutmen.
Terkadang saat masa penantian ini pikiran kita dipenuhi oleh pemikiran negatif yang menghadirkan rasa rendah diri, menyalahkan diri sendiri, hingga menyalahkan keadaan. Daripada berpikiran buruk, lebih baik kita mengisi waktu dengan refleksi diri. Apa yang bisa diperbaiki dari wawancara terakhir, maksud dari pertanyaan HRD, lalu memperbaikinya. Anggaplah tiap tahapan rekrutmen adalah bagian dari pembelajaran.
Setelah mengetahui fakta di atas, kita bisa lihat bahwa mencari kerja adalah tantangan yang saingannya bukan hanya sesama fresh graduate, tetapi seluruh masyarakat dari berbagai latar belakang dan usia yang beragam. Penting bagi kita untuk tetap menjaga semangat, mau belajar, dan terus beradaptasi. Dunia kerja tidak adil, tapi bukan berarti tidak ada peluang.
Semoga informasi ini berguna sebagai bekal untuk menyusun dan menjadikan diri lebih baik dan fokus lagi. Selagi menunggu, isilah dengan kegiatan positif agar tetap waras. Jangan menyerah meski prosesnya panjang dan penuh tantangan. Terus asah kemampuanmu dan perluas relasi, karena kerja keras akan menemukan jalannya sendiri. Semangat, ya!